News

5 Kiat Untuk Pelaku Ekraf Beradaptasi di Masa Pandemi

WARTAEVENT.com – Malang. Pandemi Covid-19 belum kunjung berlalu membuat banyak pihak terdampak. Salah satunya adalah penggiat ekonomi kreatif yang ada di Indonesia. Banyak pelaku usaha yang terpaksa gulung tikar karena tak mampu bersaing.

Ganang Adityo Prakoso, Laboratorium Officer Business Hotel Management Binus University, mengatakan, keterampilan beradaptasi dengan keadaan jadi kunci agar para pelaku ekonomi kreatif bisa bertahan.

“Saat ini yang penting dan harus dilakukan oleh seluruh penggiat usaha adalah adaptasi, inovasi, serta kolaborasi untuk bisa bertahan dalam situasi apapun termasuk situasi pandemi saat ini. Jika kita bisa bertahan dan memanfaatkan peluang yang ada saat ini maka kita bisa menjadi pemenang di masa mendatang,” ujar Ganang, dalam webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 untuk wilayah Kabupaten Malang, Jawa Timur, Kamis (18/11/2021).

Ekonomi kreatif menjadi salah satu sektor unggulan Indonesia, lantaran produk-produk yang dihasilkan saat ini semakin berkembang dan berpotensi menguasai pasar lokal maupun internasional.

“Ekonomi kreatif itu berkaitan dengan menambah nilai guna dari suatu barang agar bisa menjadi pembeda dengan yang lainnya. Hal yang terpenting dan harus selalui dilakukan adalah berkreasi dan kemauan untuk berusaha,” katanya.

Ia mengatakan, banyaknya pelaku usaha yang terpaksa gulung tikar tidak boleh menciutkan niat para pelaku usaha baru untuk memulai usahanya.  Kegagalan yang terjadi pada pelaku usaha sebelumnya harus dijadikan pelajaran.

Berikut lima kiat yang bisa dicoba dalam bidang ekonomi kreatif untuk beradaptasi dengan situasi pandemi, seperti:

  1. Memilih Usaha Sesuai Minat

Hal pertama dan utama yang harus dilakukan ketika ingin memulai suatu usaha adalah menentukan jenis produk apa yang akan dijual. Sebaiknya tekuni hal-hal yang memang Anda gemari, karena akan lebih mudah untuk menjalankan usaha tersebut, apalagi yang sesuai dengan minat dan bakat.

  • Kenali Peluang Pasar

Sebagai pengusaha yang baik harus dapat melihat produk apa yang sedang banyak diminati oleh masyarakat. Meski begitu, pastikan produk Anda memiliki ciri khas dibandingkan produk lain. Lakukan inovasi, bila perlu berkolaborasi dengan pihak lain yang berpotensi meningkatkan nilai dari produk Anda.

  • Membuat Strategi Marketing

Di era pandemi ini sebagian besar kegiatan usaha dilakukan secara online. Karena itu harus mampu membuat strategi marketing dengan baik. Menjual produk secara online tidak sekadar mengunggah foto lalu menunggu pelanggan memesan produk Anda. Kemampuan promosi juga sangat penting, pemilihan media untuk promosi juga harus diperhatikan. Anda harus bijak dalam mengatur seluruh anggaran yang digunakan untuk kegiatan usaha.

  • Meningkatkan Kualitas

Saat mengunggah foto produk ke platform online atau media sosial, pastikan foto tersebut sesuai dengan keadaan aslinya agar para pembeli tidak merasa kecewa dengan hasilnya. Bagi penjual produk pakaian, pastikan menggunakan ukuran standar untuk memudahkan para calon pembeli.

  • Perhatikan Protokol Kesehatan

Saat ini para pelaku usaha tetap harus memperhatikan protokol kesehatan. Pastikan produk-produk yang dijual aman dan terhindar dari kontaminasi bakteri. Hal ini sangat penting diperhatikan untuk pengusaha yang menjual produk berupa makanan maupun minuman.

Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (KemenKominfo) bersama Siberkreasi. Webinar wilayah Kabupaten Malang, Jawa Timur, Kamis (18/11/2021) juga menghadirkan pembicara, Indah Pratiwi Arumsari (Tenaga Ahli DPR RI), Nur Holifatuz Zahro (Kepala UPT Perpustakaan Universitas Abdurachman Saleh Situbondo), Tiurida Lily Anita (Faculty Member at Binus University & Assesor Hotel and Restaurant at BNSP), dan Sheryl Dwi Artamevia (Beauty Content Creator) sebagai Key Opinion Leader.

Gerakan Nasional untuk Indonesia #MakinCakapDigital ini berlandaskan 4 pilar utama, Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills). Dan melibatkan 110 lembaga juga komunitas sebagai agen pendidik Literasi Digital.

Kegiatan yang diadakan di 34 Provinsi Indonesia dan 514 Kabupaten ini dilaksanakan secara virtual berbasis webinar. Dengan menargetkan 10.000.000 orang terliterasi digital pada tahun 2021, hingga tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024. Dengan maksud dan tujuan utamanya membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital. (*)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *