Kemenpar Terapkan “Grand Marketing Strategy”
wartaevent.com – Lombok. Kementerian Pariwisata (Kemenpar) menerapkan langkah khusus “Grand Marketing Strategy” untuk mendongkrak kinerja sektor pariwisata pada 2019 sebagai sektor unggulan yang diandalkan mampu meraup devisa terbesar.
Dalam seminar bertajuk “Sosialisasi Promosi Pariwisata Pada Media Nasional” di Katamaran Resort, Lombok, Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran II Kemeterian Pariwisata (Kemenpar), Nia Niscaya, memaparkan strategi-strategi promosi pariwisata Indonesia bagi wisatawan mancanegara (wisman) khususnya wisman dari Asia dan Eropa.
Ia menegaskan, sama seperti tahun-tahun sebelumnya, ‘Grand Strategy Marketing’ Kemenpar ialah melakukan branding, advertising, selling, incentive access, hot deals, dan CDM. Kemudian di awal 2019, Kemenpar sudah ikut serta dalam event-event pameran pariwisata di Eropa. Sebab, awal tahun adalah masa yang disebut “searching period” bagi calon-calon wisatawan.
Baca Juga : Jaring Wisman Arab Saudi, Indonesia Gelar “Influencer Gathering” di Jeddah
“Januari-Maret itu ‘searching period’ bagi masyarakat di Eropa dan India. Maka banyak event di bulan-bulan itu, nanti puncaknya di ITB (Internationale Tourismus-Börse) Berlin,” ujar Nia Niscaya.
Untuk branding, berbagai iklan Wonderful Indonesia terus dilanjutkan dengan mengincar berbagai momentum spesial, seperti yang dilakukan di Rusia pada pagelaran Piala Dunia 2018. “Selain strategi tersebut, kita punya Super Extra Ordinary Strategy yaitu Border Tourism, Tourism Hub, dan Low Cost Carrier Terminal (LCCT),” terang Nia Niscaya.
Sementara Border Tourism dilakukan dengan menjaring wisman dari negara tetangga. Berbagai event sudah dilakukan dan akan terus dilanjutkan bahkan bakal ditambah, seperti di Atambua, Jayapura, dan lainnya.
Baca Juga : Mengikuti Event OTM, Kemenpar Targetkan 800 Ribu Wisman India di 2019
Sedangkan dengan strategi Tourism Hub, Kemenpar menyasar Singapura dimana sebagai hub di kawasan ASEAN, Singapura menjadi jujukan bagi wisatawan yang memang ingin berwisata atau sekadar transit di negara itu. Melalui strategi ini, wisatawan di Singapura kemudian diupayakan untuk mampir ke Indonesia.
Tourism Hub ini pun akan dimaksimalkan untuk wisman asal China, Eropa (Inggris, Prancis, Jerman, Rusia) dan India. Ketiganya menyumbang wisman sebanyak hampir 5 juta pengunjung.
“Kita bekerja sama dengan wholesaler terbesar seperti travel agent dan sebagainya baik di Tourism Hub maupun di negara asalnya, juga mengadakan pameran pariwisata di mal-mal dan lewat digital,” papar Nia Niscaya.
Baca Juga : Indonesia Gelar WI Sales Mission Golf di Korea
Terakhir adalah Low Cost Carrier Terminal (LCCT), yang mana Kemenpar mendukung penuh Angkasa Pura untuk menjadikan Terminal 2 Bandara Soekarno Hatta sebagai LCCT. Dinilai Nia Niscaya, makin mudah dan banyak maskapai berbiaya rendah yang datang, maka artinya makin banyak juga wisman yang datang.
“Orang itu mengapa pergi liburan karena dua hal, yakni uang dan jarak. LCCT akan membuat makin banyak maskapai budget yang datang, serta dengan banyaknya maskapai budget artinya wisman pun makin mudah datang ke Indonesia,” pungkasnya. [*]