Ekonomi

Saatnya Beralih Dari Bisnis Konvensional Ke Marketplace

WARTAEVENT.COM, Kab. Nganjuk – Dunia digital sudah merambah ke segala lini kehidupan. Bukan hanya untuk hal-hal besar namun untuk masalah sepele sekadar bagaimana melakukan sesuatu pun mengandalkan internet. Hal ini membuktikan pergerakan hidup ke era digital semakin kentara.

Aifha Gemilang, CEO Carica Gemilang, dalam Webinar Gerakan Nasional Digital Literasi 2021 di wilayah Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, Jumat (18/6/2021) menerangkan gejala-gejala transformasi di Indonesia sudah terlihat. Saat ini beberapa jenis model bisnis dan pekerjaan di Indonesia sudah terkena dampak dari arus era digitalisasi.

Toko konvensional yang ada sudah mulai tergantikan dengan model bisnis marketplace. Taksi atau ojek tradisional posisinya sudah mulai tergeserkan dengan moda-moda berbasis online.

“Pemicu masyarakat menjadi konsumtif, seperti online shop yang semakin menjamur, layanan ojek online yang mempunyai fitur untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, penawaran paket wisata yang beragam, banyaknya bank, lembaga atau koperasi, dan bahkan aplikasi yang memudahkan untuk kredit. Dampak konsumtif di media digital antara lain boros atau sering belanja online, berprilaku agresif, menarik diri dari kehidupan sosial dan lain sebagainya,” katanya.

Dia menjelaskan, guna menghindari gaya hidup digital yang boros, batasi pemakaian internet, buat anggaran kebutuhan online, gunakan voucher diskon secara proporsional, dan jika masih bisa bayar cash, tak perlu pake e-wallet, dan gunakan internet untuk hal yang positif.

“Dampak produktif di media digital adalah menambah karya, transaksi bisnis menjadi mudah dan menambah income, serta menambah dan mengembangkan pengetahuan,” paparnya.

Dia juga menjelaskan, tips untuk menjadi lebih produktif seperti pergunakan media yang ada cari peluang bisnis era digital dengan cara mengenali lingkungan di sekitar untuk ditampilkan di dunia maya, seperti: sosial, budaya, sumber daya alam, dan lain-lain. Manfaatkan internet untuk menambah / update ilmu, meningkatkan omset bergabung di komunitas dan forum untuk memperluas koneksi.

“Hanya Anda yang dapat menentukan nilai barang / jasa yang dibeli, jika kegunaannya tidak dimanfaatkan dengan baik dan bisa memberi pendapatan lebih, tentu berubah menjadi sesuatu yang konsumtif. Jika mampu mengubahnya menjadi ladang penghasilan, akan berubah menjadi sesuatu yang produktif,” tutupnya.

Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital yang diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) bersama Siberkreasi di wilayah Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, Jumat (18/6/2021) ini juga menghadirkan pembicara Mochammad Ismanu (Relawan TIK Kab. Tulungagung dan Dosen STKIP PGRI Sumenep), Agustono Heriadi (Dosen PSDKU Politeknik Negeri Malang di Kota Kediri), Dhimas Dwi (Dosen Bahasa Inggris Polinema), dan Key Opinian Leader Agung Sukoco (Video Content Creator at YouTube).

Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital merupakan rangkaian panjang kegiatan webinar di seluruh penjuru Indonesia. Kegiatan ini menargetkan 10.000.000 orang terliterasi digital pada tahun 2021, hingga tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024.

Kegiatan ini merupakan bagian dari program Literasi Digital di 34 Provinsi dan 514 Kabupaten dengan 4 pilar utama. Di antaranya Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *