News

Cara Cerdas Mencegah Penyebaran Hoaks

WARTAEVENT.COM, Kab. Bangkalan – Media sosial semestinya dimanfaatkan untuk bersosialisasi dan berinteraksi dengan menyebarkan konten-konten positif. Sayangnya, beberapa pihak memanfaatkannya untuk menyebarkan informasi yang mengandung konten negatif. Jika hal tersebut dibiarkan, dikhawatirkan akan membahayakan generasi muda.

Elena Force, Seniman & Search Engine, mengungkapkan, sudah banyak berita yang disebar tentang suasana genting yang bisa membuat khawatir, dan cenderung untuk terus membuka sosial media untuk memantau semua perkembangan yang terjadi.

“Sayangnya, dalam situasi seperti ini orang-orang sering mengirimkan berita bohong atau hoaks dan kemudian menyebarkannya di berbagai sosial media tanpa mengetahui kebenarannya,” ujar Elena yang juga seorang Content Writer, saat menjadi pembicara dalam Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 untuk wilayah Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur, Rabu (18/8/2021).

Untuk menghindari berita hoaks, ada berbagai cara, seperti:

  • Cek Nara Sumber.

Ketika menerima berita dari sosial media seperti Twitter, Line, WhatsApp, dan lain -lain, cobalah untuk melihat dari mana sumber beritanya. Terkadang, berita hoaks hanya memiliki keterangan ‘dari grup sebelah’ atau tidak menyebutkan nara sumber. Sebelum kamu yakin tentang sumber berikta, jangan kamu sebarkan beritanya.

  • Antisipasi Judul Berita yang Provokatif.

Judul yang provokatif sangat marak digunakan bagi penulis artikel untuk meningkatkan kunjungan atau tanggapan di media sosial maupun media masa elektronik lainnya. Sehingga, tidak jarang, pembaca segera tergiur membaca. Padahal belum tentu berita tersebut benar adanya. Untuk menghindari berita hoaks jenis ini, pembaca disarankan mencari berita sama dari sumber yang lain.

  • Waspada dengan Gambar yang Dikirimkan.

Selain artikel, yang paling mengena di pikiran adalah gambar yang disebarkan. Hati-hati ketika melihat gambar yang terlalu menyeramkan atau fenomenal. Terkadang, gambar itu bukan dari kejadian yang sebenarnya, melainkan diambil dari kejadian yang sudah lewat di tempat lain.

  • Jangan Buru-buru Sharing.

Di era sosial media seperti sekarang ini, setiap orang cenderung ingin jadi sumber pertama penyebar berita dan inilah yang membuat kita jadi tanpa pikir panjang langsung share berita yang diterima. Sebelum kamu putuskan untuk membagikan, ada baiknya untuk memastikan kebenarannya.

  • Baca Secara Menyeluruh.

Biasanya, berita hoaks cenderung panjang dan bertele-tele dengan judul yang bersifat clickbait. Kebiasaan setiap orang adalah hanya membaca judul dan headline saja tanpa membaca secara keseluruhan. Sebelum kamu sebarkan, ada baiknya kamu cek sumber lain ataupun diskusikan dengan teman terdekat.

Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (KemenKominfo) bersama Siberkreasi. Webinar wilayah Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur, Rabu (18/8/2021) juga menghadirkan pembicara Dr. Vera Suryani (Ketua Lab. Forensic and Network Security), Agung Gita Subakti (Lecturer Specialist S2 Business Hotel Management Universitas BINUS), Allyvia Camelia (Dosen Prodi Ilmu Komunikasi Universitas Turnojoyo Madura), dan Meitha Kurniasari sebagai Key Opinion Leader.

Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital melibatkan 110 lembaga dan komunitas sebagai agen pendidik Literasi Digital. Kegiatan ini diadakan secara virtual berbasis webinar di 34 Provinsi Indonesia dan 514 Kabupaten. Kegiatan ini menargetkan 10.000.000 orang terliterasi digital pada tahun 2021, hingga tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024. Berlandaskan 4 pilar utama, Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digit

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *