News

Pemanfaatan Media Sosial untuk Promosi Wisata

WARTAEVENT.com – Malang. Belum lama ini Indonesia dinobatkan sebagai salah satu negara paling indah di dunia versi Rough Guides situs penyedia panduan berwisata. Indonesia menduduki peringkat enam dari 20 negara yang dipilih berdasarkan voting atau pemilihan suara warganet dari seluruh dunia.

Ratno Bagus Edy Wibowo, Dosen Prodi Matematika Universitas Brawijaya, menjelaskan, terpilihnya Indonesia sebagai salah satu negara paling indah di dunia tidak terlepas dari keindahan alam Indonesia yang mampu menarik wisatawan dari seluruh dunia. Indonesia juga memiliki begitu banyak daerah yang bisa dijelajahi.

“Selain keindahan alam, kekayaan flora dan fauna, keragaman budaya, adat istiadat, bahasa, serta makanan khas setiap daerah yang dimiliki Indonesia juga menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan,” ujar Ratno dalam webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 untuk wilayah Kabupaten Malang, Jawa Timur, Rabu (22/9/2021).   

Ia menerangkan, peran media seperti media massa dan media sosial juga sangat besar dalam mengenalkan daerah wisata baru kepada khalayak sehingga menarik minat wisatawan untuk berkunjung. Buah kehadiran internet sebagai sarana komunikasi, media sosial telah mengubah cara pemerintah, pihak swasta maupun individu untuk berkomunikasi dengan khalayak dan menyampaikan informasi kepada khalayak terkait dengan potensi wisata yang ada.

“Tidak sedikit para wisatawan yang membagi pengalamannya berwisata di Indonesia melalui media sosial seperti blog, Facebook. Instagram, Twitter, dan lain-lain. Media sosial juga digunakan oleh mereka yang berkecimpung di industri pariwisata sebagai pemasaran,” jelasnya.

Ini beberapa pemanfaatan media sosial untuk promosi wisata, seperti:

  • Sumber informasi

Selain media massa seperti televisi, radio, majalah, dan surat kabar, para wisatawan memanfaatkan media sosial sebagai sumber informasi mengenai berbagai daerah wisata yang akan dikunjungi. Saat ini banyak sekali platform media sosial yang memposisikan dirinya sebagai media yang khusus mengupas hal-hal yang berkaitan dengan wisata seperti tips dan trik berwisata, daerah wisata serta akomodasi yang terdapat di daerah wisata.

  • Komunikasi

Pelaku bisnis di industri pariwisata umumnya memanfaatkan berbagai platform media sosial untuk berkomunikasi atau berinteraksi langsung dengan pelanggan. Melalui komunikasi dua arah ini, para pelaku bisnis dapat mengetahui dengan segera umpan balik yang diberikan oleh wisatawan ataupun publik terkait dengan layanan yang diberikan. Umpan balik ini menjadi bahan evaluasi bagi pelaku bisnis untuk terus meningkatkan layanannya sebagai bagian dari promosi wisata yang dilakukan.

  • Branding

Media sosial juga dapat dimanfaatkan untuk membentuk branding destinasi wisata. Dalam arti mengenalkan daerah-daerah yang berpotensi menjadi destinasi wisata kepada khalayak. Branding ini bisa disebut juga dengan identitas daerah wisata yang disajikan melalui nama, logo, warna, ataupun tagline. Kelebihan media sosial untuk meningkatkan brand awareness destinasi wisata adalah mengenalkan destinasi wisata agar dapat dengan mudah dicari orang yang gemar atau aktif di dunia maya. Dengan membentuk branding destinasi wisata diharapkan membuat pengguna media sosial memperoleh informasi terbaru mengenai berbagai destinasi wisata yang ada.

  • Pemasaran

Strategi marketing online melalui media sosial kini banyak digunakan oleh pelaku bisnis pariwisata untuk membangun hubungan dengan pemangku kepentingan lainnya melalui kepercayaan, isi yang bermanfaat bagi khalayak, dan lain-lain. Mudahnya media sosial untuk diakses di manapun dan kapanpun memberikan peluang bagi pelaku bisnis untuk menjangkau khalayak lebih luas lagi guna mempromosikan beragam daerah wisata yang ada.

Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (KemenKominfo) bersama Siberkreasi. Webinar wilayah Kabupaten Malang, Jawa Timur, Rabu (22/9/2021) juga menghadirkan pembicara Zulham Mubarak (Ketua Umum Milenial Utas & Komisaris PT. Agranirwasita Technology Indonesia), Laila Chairy (Dosen & Praktisi Komunikasi), Jonathan Adi Prabowo (CEO Good Craft Indonesia & Praktisi UMKM), dan Sari Kusumaningrum (Founder THE S MEDIA) sebagai Key Opinion Leader.

Gerakan Nasional untuk Indonesia #MakinCakapDigital ini berlandaskan 4 pilar utama, Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills). Dan melibatkan 110 lembaga juga komunitas sebagai agen pendidik Literasi Digital.

Kegiatan yang diadakan di 34 Provinsi Indonesia dan 514 Kabupaten ini dilaksanakan secara virtual berbasis webinar. Dengan menargetkan 10.000.000 orang terliterasi digital pada tahun 2021, hingga tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024. Dengan maksud dan tujuan utamanya membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital. (*)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *