News

Tidak Hanya Memiliki Kelebihan, Namun Belanja Online juga Mempunyai Kekurangan

WARTAEVENT.com – Mojokerto. Fenomena yang terus berkembang di masyarakat dalam 1 dekade belakangan ini semakin hari semakin banyak aja peminatnya dibandingkan dengan membeli barang langsung secara retail.

Pinctada Putri Pamungkas, Dosen Teknologi Hasil Pertanian ITSNU Pasuruan, menjelaskan, harus diakui kepopuleran e-commerce di Tanah Air seperti Tokopedia, Shopee, Bukalapak dan Lazada meningkatkan tingkat konsumerisme sebagian besar orang-orang.

“Tidak cuma penduduk dengan tingkat ekonomi menengah atas, yang tergolong di tingkat menengah dan menengah ke bawah juga ikut terpengaruhi akibat tren ini,” ungkap Pinctada, dalam webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 untuk wilayah Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, Selasa (19/10/2021).

Menurut Google Indonesia, dalam beberapa tahun ke depan tingkat pertumbuhan e-commerce akan terus meningkat sampai angka US$ 82 miliar pada tahun 2025. Ia mengatakan, meskipun demikian hal ini ternyata memiliki beberapa dampak baik dan buruk untuk masyarakat.

Berikut ini dampak positif dan negatif dari belanja online, seperti:

Kelebihan belanja online

  1. Praktis dan efisien

Hal pertama yang bikin belanja online terasa begitu nagih adalah kepraktisannya untuk dijalankan. Tidak perlu butuh ribet selain smartphone aja untuk melakukan kebiasaan yang satu ini. Biasanya belanja di internet dilakukan saat mengisi waktu kosong seperti ketika naik kendaraan umum, menunggu teman dan juga beristirahat di kasur rumah. Selain praktis, online shop juga menawarkan efisiensi waktu yang sangat cepat. tidak sampai 5 menit bisa melakukan transaksi dan tinggal menunggu barangnya sampai ke rumah.

  1. Hampir semua produk yang diinginkan ada

Pasti pernah merasa kesal pergi ke suatu tempat dan gagal menemukan barang yang dicari. Kejadian itu kemungkinan kecil terjadi jika berbelanja di media sosial. Sebab tinggal mencari dan melihat apakah produk yang dicari dijual apa tidak. Bisa dibilang hampir semua produk yang dijual di pasaran offline bisa dicari di online shop. Rumah atau mobil sekalipun banyak diiklankan di internet.

  1. Banyak promo diskon dan cashback

Kelebihan selanjutnya dari belanja online adalah banyak promo yang ditawarkan oleh e-commerce. Strategi marketing seperti ini terbukti ampuh untuk menarik minat pelanggan terhadap suatu brand.

  1. Mudah membandingkan harga

Keuntungan terakhir yang bisa didapatkan dari belanja online adalah bisa dengan mudah membandingkan harga satu dengan yang lain. Sekarang ini banyak fitur yang disediakan e-commerce untuk menilai suatu produk seperti fitur bintang dan popularitas toko penjual.

Kerugian belanja online

  1. Menjadi konsumerisme

Kekurangan pertama dari belanja online adalah kebiasaan ini bisa memupuk rasa konsumerisme dalam diri sendiri. Karena kemudahan yang diberikan oleh online shopping. Seringkali tanpa sadar berbelanja produk-produk yang sebetulnya bukan kebutuhan melainkan hanya keinginan semata.

  1. Tidak bisa melihat barangnya secara langsung

Kerugian kedua yang bisa dirasakan jika membeli produk online adalah tidak bisa melihat barang secara langsung seperti di retail. Hal ini meningkatkan risiko barang yang dibeli cacat atau rusak ketika sampai di rumah. Tidak sedikit cerita para pembeli mengeluhkan barang yang dibelinya rusak kepada penjual. Kalau udah gini biasanya orang trauma berbelanja secara online lagi di internet.

  1. Menunggu pengiriman selama beberapa hari

Kalau di toko retail bisa langsung membawa barang yang ingin dibeli, beda ceritanya jika belanja online di internet. Harus menunggu beberapa hari untuk bisa melihat barangnya.

  1. Bisa kena tipu

Kerugian terakhir yang bisa kita dapatkan saat berbelanja online adalah terkena modus penipuan online. Yang dimaksud di sini adalah produk yang ditampilkan di katalog tidak sesuai dengan apa yang dikirimkan.

Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan I nformatika (KemenKominfo) bersama Siberkreasi. Webinar wilayah Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, Selasa (19/10/2021) juga menghadirkan pembicara, Diding Adi Parwoto (Praktisi IT & Ketua LPM IAI Uluwiyah Mojokerto), Pipit Andriani (Public Speaking Coach & Investor Saham), DT Yunanto (Co-Founder AutoSultan Komunitas AutoTrading Forex), dan Apsari Siwi Budi Bestari sebagai Key Opinion Leader.

Gerakan Nasional untuk Indonesia #MakinCakapDigital ini berlandaskan 4 pilar utama, Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills). Dan melibatkan 110 lembaga juga komunitas sebagai agen pendidik Literasi Digital.

Kegiatan yang diadakan di 34 Provinsi Indonesia dan 514 Kabupaten ini dilaksanakan secara virtual berbasis webinar. Dengan menargetkan 10.000.000 orang terliterasi digital pada tahun 2021, hingga tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024. Dengan maksud dan tujuan utamanya membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital. (*)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *