News

Mengatasi Kecanduan Media Sosial Yang Juga Memiliki Dampak Buruk

WARTAEVENT.com – Nganjuk. Kecanduan tidak hanya berhubungan dengan alkohol, rokok, seks, makanan/minuman manis, obat-obatan, atau game saja. Ada pula kecanduan media sosial yang perlu diwaspadai.

Hal itu diungkapkan, Muhajir Sulthonul Aziz, Ketua Relawan TIK Surabaya, dalam Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 untuk wilayah Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, Kamis (28/10/2021).

Ia mengatakan, dampak dari kecanduan media sosial tidak main-main, masalah ini bisa memicu berbagai masalah. “Sebut saja membuat tidak percaya diri, kecenderungan membandingkan diri dengan orang lain, hingga depresi,” jelasnya.

Untuk mengatasi kecanduan media sosial, berikut ini beberapa caranya seperti:

  1. Fokus pada Orang di Sekelilingmu

Untuk mengatasi kecanduan media sosial, cobalah mulai dengan satu hal yang sederhana. Misalnya, fokuskan dirimu terhadap teman atau keluarga ketika sedang menghabiskan waktu bersama. Simpan rapat-rapat smartphone di tas atau tempat lainnya. Ingat, yang mereka butuhkan bukan sekadar kehadiranmu, tetapi juga energi positif yang kamu berikan terhadap mereka.

  1. Matikan Notifikasinya

Cara yang satu ini juga tidak kalah ampuh untuk mencegah kecanduan media sosial. Dengan mematikan notifikasi, dirimu akan lebih fokus mengerjakan tugas atau hal lainnya yang sedang kamu kerjakan.

  1. Hapus Akun yang Tak Digunakan

Menghapus akun media sosial merupakan salah satu cara terjitu untuk mengatasi kecanduan media sosial. Langkah pertama untuk menghentikan kecanduan terhadap media sosial adalah dengan mengonsolidasi perangkat dan menghapus platform apapun yang tidak kamu gunakan.

  1. Perbanyak Sosialisasi di Kehidupan Nyata

Sebenarnya memang tak ada salahnya berkomunikasi via media sosial yang menyediakan fitur seperti FaceTime. Namun, bila cara berkomunikasi seperti ini yang sering kamu pilih, ada baiknya untuk berpikir ulang. Sekali lagi, tidak ada salahnya kok menggunakan fitur seperti FaceTime.

  1. Bersihkan Daftar “Friends” and “Follow”

Cara mengatasi kecanduan media sosial juga bisa dengan membersihkan daftar “friends” dan “follow”. Sayangnya, melakukan tindakan ini terbilang sulit, sebab kedua fitur tersebut merupakan cara untuk kita terhubung dengan kerabat, teman, atau orang-orang di luar sana.

  1. Cari Kegiatan Lain

Bila sudah merasa kecanduan media sosial, segeralah cari kegiatan lainnya yang bermanfaat. Tujuannya untuk mengurangi intensitas untuk berselancar di dunia maya tersebut. Semakin sibuk dirimu menghabiskan waktu di kegiatan lain, maka waktu untuk terpaku pada media sosial akan semakin minim.

  1. Gunakan Secara Bijak

Menggunakan smartphone secara bijak bisa menjadi cara efektif untuk mengatasi kecanduan media sosial. Ketika menggunakannya dengan bijak, ada manfaat lainnya yang bisa kamu dapatkan dari media sosial. Tidak cuma itu, kamu juga bisa merasa lebih nyaman bila menggunakan media sosial dengan cerdas. Ingat, bagaimana media sosial berdampak itu bergantung bagaimana dirimu menggunakannya.

  1. Selalu Batasi Penggunaannya

Hal yang satu ini bisa menjadi cara terampuh agar terhindar dari kecanduan media sosial. Cobalah batasi waktu yang kamu habiskan di media sosial tiap harinya. Kamu bisa menggunakan alarm atau stopwatch untuk mengontrol penggunaan media sosial. Ketika dirimu sudah terbiasa membatasi waktu menggunakan media sosial, maka kecanduan media sosial pun bisa diredam.

Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (KemenKominfo) bersama Siberkreasi. Webinar wilayah Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, Kamis (28/10/2021) juga menghadirkan pembicara, Ayrton Eduardo Aryaprabawa (Founder & Director Crevolutionz), Amidatus Sholihat (Wakil Rektor III ITSNU Pasuruan), Achmad Aprelio Adha (Pegiat Literasi Pernaskahan Jawa), dan Meitha Kurniasari (Experienced Secretary to BOD) sebagai Key Opinion Leader.

Gerakan Nasional untuk Indonesia #MakinCakapDigital ini berlandaskan 4 pilar utama, Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills). Dan melibatkan 110 lembaga juga komunitas sebagai agen pendidik Literasi Digital.

Kegiatan yang diadakan di 34 Provinsi Indonesia dan 514 Kabupaten ini dilaksanakan secara virtual berbasis webinar. Dengan menargetkan 10.000.000 orang terliterasi digital pada tahun 2021, hingga tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024. Dengan maksud dan tujuan utamanya membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital. (*)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *