IMTM 2025, Jembatan Kolaborasi Industri Wisata Gunung Indonesia
WARTAEVENT.com – Jakarta. IMTM 2025 bukan sekadar pameran, melainkan wadah kolaborasi. Salah satu agenda utamanya, Table Top IMTM 2025, mempertemukan tujuh sellers dari operator trekking profesional dengan 14 perusahaan buyers yang terdiri dari operator tur, agen perjalanan, DMC, OTA, hingga event organizer (EO/PCO).
Para sellers berasal dari Jakarta, Bandung, Bali, hingga Jember, Jawa Timur. Sedangkan buyers datang dari Jakarta, Bandung, Sukabumi, Yogyakarta, Riau, dan Bali — menunjukkan antusiasme lintas wilayah untuk memperkuat jejaring wisata berbasis petualangan.
Baca Juga : Penuhi Standarisasi Adaptasi Baru, Saatnya Berlibur ke Kawasan Wisata Gunung Ijen Banyuwangi
“Kami ingin membangun hubungan yang lebih erat antara operator trekking, hotel, dan travel agent, agar wisata gunung di Indonesia semakin terorganisir dan berkelanjutan,” ujar Rahman Mukhlis, Ketua Umum Asosiasi Pemandu Gunung Indonesia (APGI).

Rahman menambahkan, di Indonesia terdapat lebih dari 100 operator trekking yang tersebar di 25 provinsi. Mereka tidak hanya menjadi pemandu bagi para pendaki, tapi juga berperan penting dalam pengembangan pariwisata lokal dan pelestarian lingkungan.
Baca Juga : Pemandu Gunung Indonesia Naik Level! Ikut Pelatihan Rescue Kelas Dunia Demi Wisata yang Aman dan Berstandar
Untuk itu, para operator didorong memiliki legalitas usaha yang jelas — berbentuk PT, CV, atau perseorangan — demi memastikan standar layanan dan keamanan yang optimal.
“Dengan legalitas yang kuat, operator dapat memberikan pengalaman pendakian yang aman, berkesan, dan tentunya bertanggung jawab terhadap alam,” lanjutnya.