Travel

Tingkatkan Kualitas Produk Wisata di 10 Bali Baru, GIPI Gelar FGD Jilid Dua

Warta Event – Jakarta. Sebagai upaya untuk meningkatkan kunjungan wisatawan di 10 destinasi pariwisata prioritas atau 10 bali baru, Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) menggelar kegiatan focus group discussion (FGD).

FGD yang berlangsung pada hari ini Selasa (23/5/2017) di Royal Hotel Kuningan, Jakarya ini mengangkat tema “Meningkatkan Kualitas Produk Wisata di 10 Destinasi Pariwisata Prioritas”.

Didien Junaedy, Ketua Umum GIPI, mengatakan, hasil dari kegiatan ini diharapkan bisa memacu pertumbuhan tingkat penjualan produk wisata di 10 destinasi pariwisata prioritas, dengan cara antara lain memastikan “itinerary”, aktivitas, pengalaman apa bagi wisman yang akan dijual bersama dengan operator penerbangan yang melayani penerbangan langsung antara pasar dan destinasi.

“Kami berharap bisa menggalang kerjasama lebih maksimal antara pelaku bisnis pariwisata terutama biro perjalanan dan maskapai penerbangan untuk meningkatkan penjualan produk wisata destinasi tersebut di pasar yag sesuai,” jelas Didien.

Bersamaan itu juga diharapkan menghasilkan model atau “itinerary” wisata menarik yang di dalamnya juga menawarkan Homestay di 10 destinasi prioritas. Atau, pada destinasi yang sudah mempunyai penerbangan langsung luar negeri, sekalipun bukan termasuk 10 destinasi prioritas tersebut.

Dengan demikian, kata Didien, akan menghasilkan program aksi yang secara langsung mendukung semua upaya “percepatan” pariwisata agar mencapai target 15 juta wisman di 2017 dan 20 juta wisman di 2019 nantinya.

Kemenpar telah gencar mempromosikan 10 Bali Baru untuk dikembangkan menjadi kantong-kantong mendulang wisman. Mengupayakan aksesibilitas dan konektivitas telah dilakukan secara strategis oleh Kemenpar khususnya, dan pemerintah pada umumnya, demikian pula pengembangan promosi, infrastruktur, amenitas.

Menurut Ketua Umum GIPI, saatnya sekarang pelaku industri pariwisata anggotanya di daerah-daerah destinasi mengoptimalkan perkembangana positif itu dengan memastikan paket wisata yang siap untuk dijual.

image

Dengan begitu maka setiap airlines yang mengoperasikan penerbangan langsung luar negeri ke destiasi akan segera mendapatkan tambahan produk siap jual untuk menarik wisman, memenangkan penjualan di medan persaingan mancanegara.

“Para operator penerbangan tersebut tentu akan semakin berhasil mendapatkan tingkat load factor yang secara konsisten meningkat,” kata Didien Junaedy.

“Sejalan dengan strategi pengembangan pariwisata oleh pemerintah, maka penambahan kapasitas penerbangan luar negeri langsung ke destinasi, akan juga bertumbuh secara sustainable,” ujar Didien Junaedy.

Sementara itu, Dadang Rizki Ratman, Deputi Bidang Pengembangan Destinasi Pariwisata dan Industri, Kemenpar mengatakan, masih menjadi pertanyaan apakah sudah cukup tersedia di setiap destinasi prioritas, apa yang disebut paket wisata yang “siap jual” untuk diunggulkan dari tiap destinasi untuk dipasarkan ke wisatawan mancanegara?

image

“Dalam suasana serba pencepatan di sektor pariwisata dewasa ini, kalangan industri dirasa perlu juga membuat atau menambah produk (paket wisata) yang menarik untuk menambah tingkat pertumbuhan jumlah kunjungan wisman,” ujar Dadang.

Dadang menambahkan, pihak pemerintah (Kemenpar) perlu tahu apa saja yang dibutuhkan kalangan industri pariwisata untuk mencapai target tersebut? Baik pada level strategis, taktis hingga tekhnis.

FGD ini dirasa sangat penting untuk menemukan dan mengenali hal-hal yang dibutuhkan industri pariwisata dalam memasarkan produk-produk wisata di 10 destinasi pariwisata prioritas secara maksimal

FGD kedua GIPI ini mengajak peserta dari berbagai stakeholder pariwisata dari daerah, maskapai penerbangan, biro perjalanan, perhotelan, dinas pariwisata di 10 destinasi pariwisata prioritas dan seluruh asosiasi pariwisata member GIPI. [Fatkhurrohim]