News

Acara Bedah Buku dan Seminar Nasional ASEAN Berlangsung Sukses di Universitas Hazairin Bengkulu

Menurut Bagas, tujuan dari bedah buku ini adalah untuk sharing pengalaman dari tugas diplomat. Pengalaman tersebut selain dilihat dari hubungan antarmanusia dan juga dilihat dari tataran ”human interest”.

Sebagaimana diketahui tugas para diplomat sangat beragam. Mulai dari memfasilitasi dan membantu warga negara Indonesia (WNI) menegosiasikan kepentingan Indonesia di fora multilateral atau bilateral, hingga mempromosikan produk dan budaya Indonesia. Untuk itu dibutuhkan kreativitas, personal touch serta kemampuan beradaptasi tinggi.

Baca Juga : Kepemimpinan Indonesia Pada ASEAN 2023

Penulis buku lainnya Sutadi memberikan apresiasi kepada Unihaz bahwa acara bedah buku ini ini diikuti oleh berbagai kalangan penting khususnya mahasiswa, para pejabat pemda, pebisnis yang memiliki wawasan kebangsaan dan wawasan internasional. 

”Saya yakin teman-teman di Unihaz di masa sekarang dan mendatang akan menghadapi, dan memperjuangkan kepentingan bersama hingga tercapainya Bengkulu yang maju dan sejahtera,” ujar Sutadi.

Baca Juga : Indonesia dan Kepemimpinan di ASEAN

Sebanyak 42 artikel dalam buku itu yang ditulis oleh dua puluh sembilan diplomat Indonesia merepresentasikan bangsa dan negara Indonesia. Sutadi menyampaikan rujukan utama dalam melaksanaan hubungan dan kerja sama luar negeri. Alinea pertama dalam Pembukaan UUD 1945 tentang rujukan penting dalam hubungan luar negeri. 

Mempelajari Politik Luar Negeri (Polugri), lanjut Sutadi, negara perlu diketahui juga posisi geografis negara tersebut. Keterkaitan inilah yang kemudian memunculkan berbagai aspek. Contohnya aspek sosial, ekonomi, budaya, hingga politik. Seluruh aspek ini lalu menjadi komponen penting dalam aspek non-fisik geografi.

Baca Juga : 5 Usulan Indonesia dalam The 52nd ASEAN NTOs Meeting and Related Meetings Indonesia

Dalam geografi, aspek budaya dan politik mencakup kebiasaan atau pola hidup manusia di berbagai wilayah yang menghasilkan sejumlah perbedaan. Aspek ini tak hanya berkaitan dengan kebiasaan, melainkan juga meliputi unsur pendidikan, Agama, bahasa, struktur pemerintahan, hingga kesenian. 

Sambutan Pembahas

Dalam diskusi yang dipandu Aldilla Vidianingtyas Utami, terlihat para dosen dan mahasiswa Unihaz memberikan pandangan yang bervariasi tentang isu-isu aktual dan menambah bobot diskusi.

Baca Juga : Di KTT ASEAN : Presiden Jokowi Dorong ASEAN Travel Corridor

Iwan Saputra, salah seorang dosen Unihaz menyatakan bahwa beragamnya bidang tugas yang ditangani diplomat membuat spektrum pengalaman dan pengetahuan seseorang diplomat menjadi luas: mulai dari politik, ekonomi sampai perlindungan. Iwan menyatakan bahwa daya tawar dan posisi Indonesia sangat tinggi mengingat aktifnya para diplomat Indonesia. 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *