Categories: Ekonomi

Beberapa Hal Ini Membuat Borobudur Kalah Populer Dibanding Angkor Wat

wartaevent.com – Yogyakarta. Menteri Pariwisata, Arief Yahya, menyebut bahwasanya Candi Borobudur kalah populer dengan Angkor Wat, di Kamboja. Untuk itu, Candi Borobudur perlu di narasi kan yang imajinatif agar dapat lebih populer. Pernyataan ini ia sampaikan dalam seminar Legenda Borobudur hari ini Jum’at (15/02/2019) di Hotel Royal Ambarrukmo, Yogyakarta.

Menpar Arief Yahya merinci mengapa Candi Borobudur kalah populer dengan Angkor Wat di Kamboja, ternyata terletak di aksesbilitas. Saat ini Bandara Adi Sucipto, Yogyakarta hanya memiliki kapasitas 1.5 juta. Sedangkan jumlah penumpangnya mencapai 6 juta. Jadi hampir 4 kali lipat dari kapasitas.

“Jadi sudah over load. Maka waktu boarding time kita bisa mencapai 30 menit. Bagi orang yang paham dan mengerti marketing, ini menjadi masalah yang serius. Sebab permintaannya sudah sangat tinggi. Untuk kita memerlukan Bandara baru,” ungkap Menpar Arief Yahya.

Akibat aksesbilitas ini, jumlah kunjungan wisatawan antara Angkor Wat dan Borobudur pun berbanding jauh dan sangat mencolok. Jumlah kunjungan wisatawan di Angkor Wat tahun 2018 mencapai 2.6 juta. Sedangkan Borobudur hanya 250 ribu kunjungan. Jika dibulatkan hanya 10 persennya saja dari kunjungan Angkor Wat.

Jika Bandara New Yogyakarta International Airport (NYIA) sudah jadi, dalam hitungan matematis Menpar Arief Yahya dalam lima tahun kedepan jumlah kunjungannya dapat meningkat 10 kali lipat, yaitu 2 juta. Dengan 2 juta wisman ini maka akan menghasilkan devisa bagi negara sebesar 2 miliar US Dolar, dengan hitungan 1 wisman spending 1000 US Dolar.

Selanjutnya, kata Menpar, Angkor Wat secara jarak lebih dekat dengan wisatawan dari China, Vietnam, dan Taiwan. Wisatawan China datang ke Angkor Wat hanya membutuhkan waktu tiga jam, dan mereka sekaligus mendapatkan multi destinasi di beberapa negara tetangganya.

Faktor lain kenapa Borobudur adalah, karena Angkor Wat merupakan kawasan luas sebuah Kota Raja. Sedangkan Borobudur kawasannya terkonsentrasi. “Angkor Wat terdiri dari beberapa bangunan bahkan satu Kota Raja, sedangkan Borobudur hanya satu bangunan.

Pada sisi lain, Angkor Wat selalu di citrakan dengan Lost City. Alhasil, banyak sutradara asing memproduksi film di Angkor Wat. Beberapa film yang sukses diantaranya adalah Tomb Raider, gemanya ada beberapa film salah satu yang populer adalah Tomb Rider yang di bintangi oleh Angelina Joely, and The Temple of Doom dengan pemeran utama Indiana Jones.

Tak hanya film yang turut melambungkan promosi Angkor Wat sebagai destinasi berkelas dunia. Beberapa narasi tekstual pun terpublikasi begitu banyak mulai dari novel, buku dan jurnal. Sementara Borobudur lebih dicitrakan yang bersifat klasik. Sehingga peminatnya adalah arkeolog, peneliti khusus dan akademisi.

“Sebagai maha karya tunggal, Borobudur lebih menarik sebab, Borobudur lebih klasik, ilmunya lebih tinggi dibanding Angkor Wat. Tapi, jika dianalogikan ke dalam genre musik, lagu pop penggemarnya lebih banyak sedangkan lagi klasik lebih sedikit,” ulas Menpar.

Untuk itu, Menpar Arief Yahya, berharap dalam seminar Legenda Borobudur ini menghasilkan kisah dan narasi yang lebih imajinatif sehingga Candi Borobudur dapat dicitrakan populer. Sebab jika tidak populer, maka akan sulit untuk mendatangkan wisman 2 juta ke Borobudur dalam 5 tahun ke depan. [*]

Fatkhurrohim

Leave a Comment

Recent Posts

Mini Konser Gugun Blues Shelter Bius Pengunjung Cigar Lounge

WARTAEVENT.com – Jakarta. Suasana cozy langsung terasa ketika memasuki Solo Cigar Lounge dulunya di kenal dengan Solo Brasserie & Lounge… Read More

15 hours ago

Novotel Jakarta Cikini Rayakan HUT Ke-5 dengan Kegiatan CSR Pencegahan Stunting

WARTAEVENT.com – Jakarta. Novotel Jakarta Cikini dengan bangga merayakan ulang tahun kelimanya melalui inisiatif Corporate Social Responsibility (CSR) yang mendukung… Read More

1 day ago

Grand Dafam Braga Bandung Raih Sertifikasi Hotel Bintang 4 dengan Manajemen Risiko Menengah Tinggi

WARTAEVENT.com – Bandung. Grand Dafam Braga Bandung berhasil memperoleh sertifikasi sebagai Hotel Bintang 4 dengan basis manajemen risiko menengah tinggi.… Read More

1 day ago

Kinerja Moncer, ASDP Catat Pertumbuhan Aset hingga 45,47% Periode 2019-2023

WARTAEVENT.com – Jakarta. PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) mencatat pertumbuhan yang signifikan dalam kinerja aset dan pendapatan selama lima tahun… Read More

2 days ago

BSCC Kampanye Beyond Meeting: Keseimbangan Kesehatan dan Produktivitas dalam Setiap Event

WARTAEVENT.com – Bali. Bali Sunset Road Convention Center (BSCC), pusat konvensi gaya hidup pertama di Indonesia, dengan bangga meluncurkan kampanye… Read More

2 days ago

Jakarta Film Week 2024: Sajikan Program Inovatif dan Kolaboratif Merayakan Sinema Global

WARTAEVENT.com – Jakarta. Jakarta Film Week 2024 akan kembali hadir dalam gelaran keempatnya pada 23-27 Oktober 2024. Festival ini didukung… Read More

2 days ago