News

Beberapa Jenis Unggahan Yang Harus Dihindari Anak Di Media Sosial

WARTAEVENT.com – Probolinggo. Sekarang ini bukan hanya orang dewasa yang memiliki akun media sosial atau medsos. Anak-anak juga bisa dengan mudah mengaksesnya. Segala kemudahan ini sayangnya masih sulit dikontrol orang tua. Terutama soal mengawasi konten yang di posting anak di media sosial.

Menurut Danis Kirana, Co-Founder Dako Brand & Communication, orang tua memiliki tanggung jawab membangun identitas digital yang baik untuk anak. Caranya dengan mengarahkan dan memberi tahu tentang jejak digital yang bisa menentukan masa depannya.

“Jejak digital ini akan menentukan mereka di kemudian hari, kalau sekarang mereka posting hal buruk, bisa jadi di kemudian hari dipakai untuk menjatuhkan dirinya,” kata Danis, saat menjadi pembicara dalam Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 untuk wilayah Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, Rabu (4/8/2021).

Danis menjelaskan, berikut beberapa hal yang sebaiknya dihindari anak dalam mengunggah konten di media sosial:

  • Unggahan yang membahayakan diri sendiri.

Belakangan banyak anak yang ingin menjadi YouTuber. Akhirnya, mereka rela melakukan hal-hal yang membahayakan diri sendiri. Arahkan anak tentang efek negatif jika mengunggah hal membahayakan.

  • Hal-hal yang berhubungan dengan etika.

Ada etika-etika yang harus dihormati dalam posting foto atau video. Bila melibatkan orang lain, sebaiknya ajarkan anak untuk meminta izin dulu ya.

“Hal-hal yang berhubungan di dunia offline, misalnya teman sakit difoto dan fotonya diposting, belum tentu temannya bersedia. Itu kan ada unsur kesediaan dulu dari orang yang diposting,” tuturnya.

  • Terkait hal-hal pribadi.

Bagi anak yang masih kecil, bisa diajarkan untuk tidak mengunggah identitas, lokasi, dan kegiatan yang memicu hal buruk. Nah, untuk anak remaja, jelaskan efek buruk jika mereka berani posting hal-hal tidak senonoh.

Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (KemenKominfo) bersama Siberkreasi. Webinar wilayah Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, Rabu (4/8/2021) juga menghadirkan pembicara Muhammad Iqbal Darmawan (Key Opinian Leader & Duta Muda ASEAN 2019/2021), Pipit Andriani (Public Speaking Coach), Mutammimatul Fauziah (Guru MAN 1 Probolinggo Paiton), dan Rio Febriannur Rachman (Dosen Institut Agama Islam Syaifuddin Lumajang).

Gerakan Nasional untuk Indonesia #MakinCakapDigital ini berlandaskan 4 pilar utama, Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills). Dan melibatkan 110 lembaga juga komunitas sebagai agen pendidik Literasi Digital.

Kegiatan yang diadakan di 34 Provinsi Indonesia dan 514 Kabupaten ini dilaksanakan secara virtual berbasis webinar. Dengan menargetkan 10.000.000 orang terliterasi digital pada tahun 2021, hingga tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024. Dengan maksud dan tujuan utamanya membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital. (*)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *