Hotel

Di Ciawi, Jangan Lupa Menu Bebek Goreng Rempah dan Brownies Cokelat

wartaevent.com – Ciawi. Bagi pemburu, penikmat, dan ‘penggila’ kuliner bebek dan cokelat yang sedang atau hendak ke Ciawi, Bogor, cobalah menu sepesial Bebek Rempah dan Brownies Chocolate yang ada di Restoran Santan Hotel Horison Ultima Bhuvana Ciawi – Bogor yang berlokasi di Jl. K.H RM Toha, Desa Bendungan, Ciawi – Bogor.

Jangan takut akan kadar lemak jenuh atau kolestrol dari bebek atau phobia dengan kegemukan setelah mengudap cokelat. Pasalnya, Dadan Ramadhan, Executive Chef Hotel Horison Ultima Bhuvana Ciawi – Bogor, telah meracik kedua menu signature hotel tersebut menjadi ramah untuk di kudap penikmat kuliner.

Baca Juga : Horison Ultima Bhuvana Ciawi : Tawarkan Kenyamanan, Ketenangan dan Pengalaman Berkesan

Dadan, menegaskan, bebek rempah ini menjadi menu a la carte wajib di semua unit hotel yang berada di bawah bendera Horison di seluruh Indonesia. Bebek, kata Dadan, adalah jenis ungags yang mampu menyajikan rasa yang unik dan melezatkan bagi yang mengudapnya.

Akan tetapi, jika kurang terampil, dan tidak pas menanganinya akan berubah laksana “lahar” gunung berapi ketika muntah dari perut bumi. Aroma yang semestinya lezat berubah aroma amis, kemudian tekstur daging yang empuk berubah laksana batu kars yang keras dan kering.

Diperlukan pengetahuan dan penanganan khusus untuk ungags yang satu ini. Mulai dari selektif dalam memilih umur bebek ketikan akan santapan yang lezat. Kemudian untuk bumbu dan cara masaknya pun harus telaten dan kreatif.

Guna menghasilkan daging yang empuk dan bumbu rempah dapat meresap ke pori-porinya, Bebek Goreng Rempah khas Horison ini menggunakan bebek dengan umur enam bulan dan harus bebek lokal. Bukan bebek peking. “Pun begitu halnya dengan cara memasak. Memerlukan proses yang rumit,” ujar Dadan.

Baca Juga : Gapura PrimaGrup Resmikan Bhuvana Condotel & Residence Ciawi

Tekstur daging bebek lokal dan bebek peking sangat berbeda. Untuk menyajikan sebuah menu bebek yang nikmat dari proses awal hingga tersaji di meja, bebek lokal membutuhkan waktu antara 3 – 4 jam. Sedangkan bebek peking hanya membutuhkan waktu 30 menit.

Selanjutnya, bebek lokal pun memerlukan hitungan cermat saat memproses bumbu agar merangsek ke pori-pori dagingnya. “Kadar panas api kalau dihitung itu kisaran 120 derajat celcius ini untuk proses pertama. Untuk proses selanjutnya panas api ini dikisaran 80 derajat celcius,” urai Dadan.

Sebelum melalui tahap di goreng, Bebek Rempah khas Horison ini harus terlebih dahulu melalui proses ungkep atau kukus dengan bumbu rempah seperti bumbu dasar putih di tambah kunyit, ditambah rempah-rempah berupa jahe, lengkuas, sereh, daun salam, daun jeruk, gula merah. Asam Jawa, menjadi penawar yang ampuh untuk menghilangkan bau amis dari unggas ini.

Pecinta kuliner bebek pun tak perlu khawatir akan kandungan lemaknya. Pasalnya, dengan menggunakan bebek muda, proses kukus yang menggunakan bumbu rempah-rempah selama 3 – 4 jam mengurangi kadar lemak sangat banyak. “Saat di kukus, terjadi proses pelarutan kalori. Bebek Rempah yang siap saji ini mengandung kadar lemak hanya 120 gram dan masih nyaman untuk di konsumsi,” rinci Dadan.

Baca Juga : Bebek Timbungan Kuliner Tertua Khas Bali Perlu Dipopulerkan Kembali

Pun begitu dengan brownies chocholate sebagai makanan penutup. Pemilihan dark chocolate dari Italia ini disinyalir mampu menghilangkan alasan rasa takut akan kegemukan. Sebab cokelat yang digunakan ini mendekati kadar rasa cokelat sesungguhnya atau origin. “Kandungan cokelatnya mencapai 80 persen. Jadi, berbeda dengan cokelat yang ada di pasaran yang cenderung manis,” ulas Dadan.

Dalam brownies cokelat ini menggunakan 300 gram cokelat. Setelah melalui proses penyajian seperti baking dan oven kadar cokelatnya turun menjadi 200 gram. “Artinya tetap aman untuk dimakan. Nggak perlu takut kegemukan. Dan buat pecinta cokelat sejati rasa, dark compon pasti di sukai,” pungkas Dadan. [*]