Ekonomi

Diplomasi Kopi: Memuliakan Harta Papua

WARTAEVENT.com – Jakarta. Pertemuan informal antara para pebisnis kopi Papua dengan pejabat Kementerian Luar Negeri (Kemlu) dan para Duta Besar (Dubes) pegiat kopi berlangsung dengan santai dan penuh keakraban di Hotel Whiz, Cikini Raya, Jakarta. (Jum’at, 17/5/2024).

Rombongan  pebisnis kopi dari Papua dipimpin oleh Kelion Yikwa, Ketua Asosiasi Petani dan pegiat kopi Papua Pegunungan. Tiba di Jakarta setelah berpartisipasi pada festival kopi di Melbourne, Kelion dan rombongan telah dijadwalkan diterima Menteri Investasi/Ktua BKPM hari ini Sabtu (18/5/2024).

Baca Juga : Amsterdam Coffee Festival 2024: Presentasikan Ketahanan dan Inovasi Kopi Indonesia di Tengah Krisis Iklim

”Kami besok ada pertemuan dengan ”Kakak Menteri Bahlil Lahadalia”, ujar Kelion. Disebutkan pula bahwa di Australia beberapa hari yang lalu mereka bertemu dengan Menteri Investasi/Ketua BKPM Bahlil dan para pejabat terkait di festival kopi Melbourne International Coffee Expo (MICE).

Delegasi pebisnis kopi lainnya, yaitu Lemens Gombo dan Aben Lagoian menyatakan bahwa rencana mereka selanjutnya adalah mempersiapkan Festival Kopi Pegunungan Papua bulan Juli 2024.

Menurut Pieter Lodewijk  salah satu pejabat penghubung pebisnis Papua, kopi menjadi salah satu produk primadona yang terus diupayakan menjadi pendorong peningkatan kesejahteraan masyarakat Papua, khususnya di wilayah pegunungan.

Dalam pertemuan di Jakarta ini rombongan Papua juga menjelaskan tentang features kopi yang diperkenalkan di Melbourne. ”Peminat kopi di Australia menyukai kopi ini”, kata Aben Lagoian sambil menunjukkan kopi yang masih berupa green beans.

Baca Juga : Begini Peluang Ekspor Kopi Indonesia di Tahun 2024

Saat ini terdapat tiga merek kopi Papua yang mendunia, yakni Kopi Wamena Lembah Baliem, Kopi Amungme dan Kopi Bintang.

Pandangan Pieter dibenarkan oleh Djumantoro Purbo, mantan duta besar RI untuk Slowakia. ”Kami yakin biji Kopi Papua diminati pasar nasional dan internasional karena memiliki cita rasa yang unik. Karenanya pengembangan area perkebunan diharapkan dapat terus dilakukan agar sisi kualitas kopi Papua bisa diiringi dengan faktor kuantitas,” kata Djumantoro.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *