Categories: Travel

Eksotika Bromo Memukau Wisatawan di Bromo

Warta Event – Bromo. Dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, memang tampak berbeda pada peringatan Yadnya Kasada 2017 di Gunung Bromo, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur tahun ini. Kolaborasi antara swasta dan pemerintah daerah setempat menyuguhkan pertunjukan pra-event Eksotika Bromo yang memukau wisatawan selama tanggal 8-9 Juli 2017 lalu.

Sidik Wijanarko, Kepala Dinas Pemuda Olahraga, Pariwisata dan Budaya Kabupaten Probolinggo menyatakan, perayaan Kasada tahun ini sangat berbeda. Ada pre-event Eksotika Bromo. Pada pre-event Eksotika Bromo, wisatawan disuguhkan berbagai gelaran kesenian dan atraksi pariwisata setiap pukul 14:00 WIB.

Lebih lanjut lagi, Sidik menambahkan, Kasada, memang selalu menyedot wisatawan dan membuat mereka tinggal lebih lama di Bromo. Jadi, tidak hanya sekedar melihat sunset lantas mereka pulang. “Selama dua hari, panitia menampilkan aneka seni tradisional masyarakat Tengger di antaranya Sendratari Kidung Tengger, Puisi, Kidung tengger, Jaranan Wahyu Tunas Budaya dan lain-lain,”ungkap Sidik.

Sendratari Kidung Tengger, Tari Topeng Gunungsari, Perkusi UI Daul Madura, Singo Ulung—tarian khas Bondowoso, Jaranan Wahyu Tunas Budaya, Jaran Slining Lumajang, Tari Mahameru, serta Reog Ponorogo, mampu “menghipnotis” wisatawan.

Esthy Reko Astuti, Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara mengatakan, penampilan budaya dalam Eksotika Bromo berpotensi menarik wisatawan dan betah di Bromo. Dalam asumsinya, wisatawan yang dating ke Kasada akan lama tinggal sekitar empat hari berada di Bromo.

“Di Bromo sudah sangat lengkap. Ada objek wisata penunjang, seperti gua Batman, seruni poin dan kebun Stroberi. Dan, Bromo sudah terkenal alamnya, sekarang budayanya yang bakal dikenalkan, ini harus terus dijaga,” kata Esthy.

Tidak jauh dari kawasan wisata Bromo, ada agrowisata strawberry di Desa Jetak. Selama dua malam berturut-turut ditampilkan atraksi wisata seperti pawai obor, tari topeng Gunungsari, konser musik Wadya Bala STKW, tari pepe ‘pepe’ Bainea  Ri Gowa, serta Jaranan Campursari.

Menanggapi hal ini, Arief Yahya, Menteri Pariwisata menututurkan, Kasada ini adalah suatu budaya dan tradisi yang memiliki kearifan lokal di Bromo yang dapat meningkatkan perekonomian masyarakat setempat.

Meski demikian, Menpar Arief, berpesan, masalah sampah harus tetap diperhatikan untuk menjaga agar Bromo tetap lestari. Prinsipnya semakin dilestarikan semakin mensejahterakan. [Farkhan/Fatoer]

Tags: #Bromo
Fatkhurrohim

Leave a Comment

Recent Posts

Starlink dari SpaceX Perusahaan Besutan Elon Musk Janjikan Menjelajah ke Pelosok Terpencil

WARTAEVENT.com – Bali. Internet Starlink, layanan internet menggunakan satelit yang dikembangkan oleh SpaceX perusahaan teknologi asal Amerika Serikat milik Elon… Read More

3 hours ago

Upacara Segara Kerthi Tandai Pembukaan Konvensi World Water Forum ke-10 di Bali

WARTAEVENT.com - Bali. Filosofi air tampak saat digelarnya upacara Segara Kerthi. Upacara tersebut sebagai bentuk wujud rasa syukur umat manusia dalam… Read More

3 hours ago

Loic Fauchon Puji Indonesia Sebagai Tuan Rumah Terbaik Konvensi World Water Forum

WARTAEVENT.com – Bali. Saat membuka penyelenggaraan Konvensi World Water Forum ke-10 di Bali dari tanggl 18-25, Loic Fauchon, Presiden World… Read More

3 hours ago

Kali Kedua, adidas Originals dan KoRn Merilis Koleksi Kolaborasi

WARTAEVENT.com – Jakarta. Mengikuti kesuksesan kolaborasi sebelumnya di tahun 2023, adidas Originals dan band metal asal California, KoRn, kembali dengan… Read More

1 day ago

Mangkuluhur ARTOTEL Suite Gelar Pameran Tunggal Karya Seniman Ramrama Bertajuk ‘Harmony’

WARTAEVENT.com – Jakarta. Mangkuluhur ARTOTEL Suites kembali mempersembahkan pameran lukisan tunggal kaya akan warna baru dan menginspirasi bertajuk ‘Harmony, karya… Read More

1 day ago

Diplomasi Kopi: Memuliakan Harta Papua

WARTAEVENT.com – Jakarta. Pertemuan informal antara para pebisnis kopi Papua dengan pejabat Kementerian Luar Negeri (Kemlu) dan para Duta Besar… Read More

2 days ago