Event

Menpar Arief Yahya: Event di Daerah Harus Konsisten dan Berstandar Global !

Warta Event – Jakarta. Menteri Pariwisata Arief Yahya meminta pemerintah daerah yang berkomitmen dalam membangun kepariwisataan untuk dapat menaruh perhatian yang lebih dalam penyelenggaraan events di daerah. Semuanya harus dilakukan dengan standar yang baik agar dapat menjadi daya tarik wisatawan untuk datang dan berwisata.

Hal tersebut dikatakan Menteri Pariwisata Arief Yahya saat menyampaikan Keynote Speech di Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Kepariwisataan III tahun 2017 tentang “Calendar of Event 2018″ yang mulai berlangsung hari ini, Selasa (26/9) di Assembly Hall Hotel Bidakara, Jakarta.

Dijelaskan oleh Menpar, penyelenggaraan event dinilai sangat penting bagi daerah. Kemudian, untuk melakukan segala persiapan event di awal lebih sangat baik. Dan setiap penyelenggaraan event harus ada kurator yang baik, mulai dari desainer baju, maupun koreografinya pun harus baik.

Event berstandar global harus dapat menghadirkan kurator yang berstandar dunia pula. Dengan kurator yang baik maka akan dapat memilih penampil terbaik diantara yang terbaik.  Koreografi, kostum, musik semuanya harus dipastikan. “Dan jangan lupa, endorser juga penting,” kata Menpar Arief.

Menpar Arief pun mengakui, setiap penyelenggaraan event di daerah ada dua masalah yang harus dibenahi. Pertama, penyelenggaraan event di daerah selalu tidak konsisten dalam hal tanggal penyelenggaraan setiap tahunnya.

Rakornas III (CoE)

Pelaksanaannya selalu berubah dan tidak tepat waktu. “Untuk itu, di tahun 2018 mendatang, tidak ada toleransi lagi bagi daerah. Jika penyelenggaraannya tidak konsisten, dan berstandar global maka tidak akan masuk dalam agenda event nasional,” tegasnya.

Kedua, Menpar pun melihat pengelolaan anggaran yang belum tepat. Saat ini pengelolaan anggaran lebih banyak kepada penyelenggaraan kegiatan. Padahal yang sangat penting adalah bagaimana bisa mempromosikan kegiatan itu dengan baik. Karena kegiatan itu bukan untuk kita tonton sendiri. Tapi untuk mendatangkan wisatawan.

“Kedua hal tersebut baik konsistensi maupun pengelolaan anggaran membutuhkan komitmen dari para CEO atau kepala daerah. Kalau bupati atau walikotanya tidak bisa, maka kemudian jadwal tersebut diubah. Ini yang salah,” ujarnya.

Kementerian pariwisata, kata Menpar Arief, berkomitmen untuk memberikan fasilitasi pendanaan untuk promosi dan publikasi. Tidak akan menyentuh pada pelaksanaan event. “Karena saya tahu kelemahan rekan-rekan adalah tidak melakukan investasi di media. Maka saya yang akan menutup itu,” ujarnya. [Fatkhurrohim]