Event

Gaet Wisatawan Malaysia dan Brunei Darussalam, Kemenpar Dukung Festival Danau Sentarum

Warta Event – Jakarta. Event, masih diklaim sebagai sarana efektif untuk mendatangkan wisman di area perbatasan atau cross border. Hal ini pun dialami oleh Pemerintah Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat yang hanya berjarak sekitar satu jam perjalanan darat dengan Negara tetangga Malaysia Timur dan Brunei Darussalam, manakala menggelar event Festival Danau Sentarum (FDS).

Esthy Reko Astuti, Staf Ahli Bidang Multikultural, Kementerian Pariwisata, mengatakan, Festival Danau Sentarum menjadi salah satu event untuk memicu masuknya wisman cross borderatau wilayah perbatasan melalui PLBN Badau. Untuk menarik wisman cross border, maka Kemenpar mendukung event FDS yang akan berlangsung pada 25-28 Agustus 2018 mendatang.

Ditambahkan oleh Esthy, FDS yang asuk dalam daftar 100 Calendar of Event Wonderful Events Indonesia menjadi event unggulan untuk wisata minat khusus bagi Kabupaten Kapuas Hulu yang memiliki Taman Nasional Danau Sentarum (TNDS) dan Taman Nasional Betung Kerihun (TNBK) keduanya menjadi destinasi ekowisata andalan Kalbar.

Sebagaimana diketahui, pengembangan pariwisata di Kapuas Hulu sudah lama menjadi prioritas karena dengan memanfaatkan kawasan konservasi sebagai ekowisata menjadi sumber ekonomi bagi masyarakat dan daerah dengan tetap menjaga keseimbangan ekologi.

Sementara itu, A.M. Nasir, Bupati Kapuas Hulu, menegaskan, Kabupaten Kapuas Hulu memiliki 3,1 juta hectare (ha) hutan sebanyak 51,56% diantaranya dijadikan sebagai kawasan konservasi yaitu TNDS seluas 800 ribu ha, TNBK 132 ribu ha, dan hutan lindung lainnya.

“Event FDS 2018 ini pun kami jadikan sebagai sarana melestarikan budaya dan alam yang selaras dengan status Kapuas Hulu sebagai Kawasan Strategis Nasional (KSN) Heart of Borneo (HoB), Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN), sebagai Kabupaten Konservasi, dan Kawasan Perbatasan Negara (KPN) yang berbatasan langsung dengan Sarawak- Malaysia,” kata A.M. Nasir.

Nasir, menambahkan, Pemkab sadar bahwa pengembangan kepariwisataan bukan hal yang mudah, butuh waktu dan kerjasama para pihak. untuk itu, ia terus mendorong dan memacu kerjasama dengan berbagai pihak baik dalam lingkup nasional seperti Kementerian Pariwisata, Kementerian LHK melalui Balai Besar TNBKDS, dan Kementerian terkait, serta para NGO yang bekerja di Kapuas Hulu yang memiliki konsen terhadap pengembangan wisata, khususnya ekowisata,” kata A.M. Nasir.

Penyelenggaraan FDS tahun ini mengangkat tema ‘Memacu Ekowisata Lintas Batas di Jantung Borneo’ diupayakan mampu mendongkrak tingkat kunjungan wisman yang ditargetkan sebanyak 16.702 yang terdiri atas 3.816 wisman dan 12.806 wisnus. Kunjungan wisatawan tahun ini diproyeksikan akan meningkat dengan adanya event FDS 2018 yang mentargetkan kunjungan 7.000 wisnus dan 800 wisman. [Fatkhurrohim]