News

Gempa Guncang Lebak, Kemensos Gerak Cepat Distribusikan Logistik

Warta Event – Jakarta. Kementerian Sosial bergerak cepat mendistribusikan bantuan bagi korban bencana gempa di Kabupaten Lebak, Banten, Selasa (23/01/2018) kemarin. Bantuan logistik difokuskan kepada 92 kepala keluarga yang mengalami kerusakan rumah berat dan mengungsi di rumah tetangga dan keluarga.

Adapun jenis bantuan yang diberikan antara lain, beras sebanyak 1000 Kilogram, 100 lembar selimut, 120 lembar matras, 240 paket lauk pauk, dan 30 paket foodware. Nilai bantuan yang telah disalurkan sebesar Rp 50,5 juta.

“Sesaat setelah gempa mengguncang, kami segera terjunkan Taruna Siaga Bencana (Tagana) untuk ikut menyisir dampak gempa bersama Dinas Sosial Provinsi Banten,” ungkap Menteri Sosial, Idrus Marham di Jakarta.

Idrus mengatakan, tim dari Kementerian Sosial pun telah diterjunkan untuk melakukan pendampingan dan assesment kebutuhan para pengungsi.

Seperti diketahui, gempa berkekuatan 6,1 SR mengguncang Jakarta dan sekitarnya berpusat di Lebak, Banten, Selasa (23/1). Lokasi gempa terletak di koordinat 7,21 Lintang Selatan dan 105,91 Bujur Timur atau tepatnya di 81 kilometer arah barat Lebak.

Kemensos (2)

Akibat bencana tersebut, sebanyak 129 rumah rusak di 10 Kecamatan yakni Kecamatan Bayah, Wanasalam, Cilograng, Panggarangan, Lebak Gedong, Sobang, Cimarga, Sajira, Cihara, dan Rinten. Di Kabupaten Bogor, sebanyak 13 unit rumah mengalami kerusakan yang berlokasi di Kelurahan Tari Kolot, Pekancilan, dan Kuta.

Sementara itu, Direktur Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial (Linjamsos) Kementerian Sosial, Harry Hikmat, mengatakan pihaknya terus mengikuti perkembangan dari penanganan korban gempa Lebak.

Dikatakan, penanganan pacsa bencana yang dilakukan Kemensos saat ini diantaranya dengan mengevakuasi warga serta melakukan mitigasi bencana atau upaya untuk mengurangi risiko bencana.

Sebanyak 219 anggota Tagana asal Lebak diterjunkan untuk membantu penanganan korban bencana gempa. “Kami menghimbau masyarakat agar tetap melakukan ativitas normal pascagempa, namun tetap harus waspada,” imbuhnya. [Fatkhurrohim]