Generasi Milenial Harus Menguasai Literasi Digital
WARTAEVENT, Kab. Sumenep – Jumlah pengguna internet Indonesia pada tahun 2020, mencapai 196,7 juta jiwa berdasarkan survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia pada kuartal II 2020. Sebagian besar pengguna didominasi dari generasi milenial. Sayangnya, tidak semua pengguna internet Indonesia melek literasi digital.
Menurut Fauzi Efendi, Content Creator, Digital Creative Klinik BUMDes Pemprov Jawa Timur, literasi digital dibutuhkan sebagai pengetahuan dan kecakapan untuk menggunakan media digital. Kemampuan ini, diperlukan untuk mencari, menilai, menggunakan, serta memproduksi informasi.
“Membuat konten di Instagram, TikTok, update status, itu namanya memproduksi. Itu masuk ke literasi digital. Dan bagaimana kita bisa memanfaatkannya secara sehat, bijak, cermat, dan patuh hukum,” ujar Fauzi, saat menjadi pembicara dalam Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 untuk wilayah Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, Senin (9/8/2021).
Ia mengatakan, ada beberapa elemen pada literasi digital yang wajib dimiliki generasi milenial, seperti elemen pertama adalah pengguna wajib memahami ragam konteks dari setiap pengguna digital. Elemen kedua adalah kognitif atau daya pikir dalam menilai konten. Pengguna mesti memproses informasi yang diterima.
Sementara itu, elemen ketiga adalah konstruktif atau reka cipta dalam menghasilkan sesuatu. Elemen yang keempat adalah komunikatif atau memahami kinerja jejaring dan komunikasi di dunia digital, dan Elemen yang kelima adalah kepercayaan diri yang bertanggung jawab.
Ia menuturkan, saat ini karakteristik pengguna media sosial (medsos) bisa diketahui dari media algoritmanya. Melalui media algoritma ini, media sosial akan mengetahui bagaimana preferensi dari pengguna.
“Jadi kalau kita mau lingkungan media digital kita seperti apa, tentukan berperilaku kita di awal. Kalau teman-teman suka dengan kebaikan, maka akan terhubung dengan orang lain yang suka dengan kebaikan,” jelasnya.
Fauzi menjelaskan, generasi milenial seharusnya punya kemampuan literasi digital lebih baik dari generasi sebelumnya. Sayangnya, kemampuan ini belum sepenuhnya dikuasai generasi milenial.
Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (KemenKominfo) bersama Siberkreasi. Webinar wilayah Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, Senin (9/8/2021) juga menghadirkan pembicara Hafiz Al Asad (Founder & CEO HOPES), Agung Gita Subakti (Lecturer Specialist S2 Universitas Bina Nusantara), Naghfir (Praktisi Hukum & Dosen UIN Malang), dan Sari Kusumaningrum sebagai Key Opinion Leader.
Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital melibatkan 110 lembaga dan komunitas sebagai agen pendidik Literasi Digital. Kegiatan ini diadakan secara virtual berbasis webinar di 34 Provinsi Indonesia dan 514 Kabupaten.
Kegiatan ini menargetkan 10.000.000 orang terliterasi digital pada tahun 2021, hingga tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024. Berlandaskan 4 pilar utama, Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.