News

Ini Efek Negatif Media Sosial terhadap Kesehatan

WARTAEVENT.COM, Kab. Blitar – Eksistensi media sosial memang tidak bisa dipandang sebelah mata. Sosial media juga membuat warga dunia terkoneksi, lebih dari apapun dalam sejarah. Orang Indonesia rata-rata memiliki frekuensi cukup sering dalam mengakses media sosial.

Terlepas dari manfaatnya, media sosial juga punya efek negatif bagi kesehatan mental. Terlalu sering mengakses media sosial akan membuat Anda tidak bahagia, bahkan terisolir dari dunia luar.

“Bombardir foto selfie dengan efek beauty filter sedikit banyak mempengaruhi rasa percaya diri seseorang. Sementara itu, mengecek linimasa di Twitter sebelum tidur juga mempengaruhi kualitas istirahat,” ujar Laura Ajawaila, Psikolog Klinis Dewasa, saat menjadi pembicara dalam webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 untuk wilayah Kabupaten Blitar, Jawa Timur, Kamis (26/8/2021).

Ini beberapa efek negatif dari media sosial terhadap kesehatan mental, seperti:

  • Rasa percaya diri

Kita kerap berbagi rasa kecemasan kepada orang lain, termasuk di media sosial. Beberapa kecemasan lain juga diputuskan untuk disimpan saja, tanpa memberitahu warganet atau followers. Meski begitu, membandingkan diri sendiri dengan orang lain di media sosial dengan stalking bisa meningkatkan rasa tidak percaya diri.

  • Hubungan antar-manusia

Sebagai ini manusia penting untuk berkomunikasi secara verbal dan tatap mata. Namun hal itu akan menjadi sulit apabila mata kita lengket pada layar. Kita menjadi lebih dekat dengan orang di dalam layar dibanding orang di sekitar kita.

  • Memori

Media sosial menjadi ajang tepat untuk mengingat masa lalu lewat memory atau flashback. Namun, media sosial juga bisa mengurangi ingatan sebenarnya. Hal ini misal terjadi pada hari ulang tahun teman atau kerabat. Hal itu dulu kita ingat, namun kini menjadi ketergantungan pada media sosial yang mengingatkan. Selain itu, banyak dari kita yang mencoba mengambil momen atau foto terbaik untuk diunggah di media sosial. Namun, pengalaman yang sebenarnya malah kita lewatkan: melihat fenomena atau kejadian itu langsung.

  • Tidur

Cukup tidur adalah hal yang sangat krusial. Dengan mata yang terus-terusan terpaku pada ponsel dan media sosial, kualitas tidur akan berkurang.

  • Ketergantungan dan kesehatan mental

Cobalah tidak mengecek media sosial Anda selama satu hari penuh. Di jam-jam tertentu Anda mungkin akan merasa ada sesuatu yang hilang, atau ada sesuatu yang kurang. Kemudian Anda mungkin merasa tidak update dengan kondisi terkini, merasa ditinggalkan, dan lain sebagainya. Media sosial terbukti bisa menyebabkan isu kesehatan mental seperti depresi, terutama jika Anda menggunakannya secara berlebihan.

Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (KemenKominfo) bersama Siberkreasi. Webinar wilayah Kabupaten Blitar, Jawa Timur, Kamis (26/8/2021) juga menghadirkan pembicara Ismail (Praktisi Digital Parenting & Relawan TIK Indonesia), Rovien Aryunia (Relawan MAFINDO), Iwan Kenrianto (Founder YukBisnisKost), dan Shinta Putri sebagai Key Opinion Leader.

Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (KemenKominfo) bersama Siberkreasi. Webinar wilayah Kabupaten Madiun, Jawa Timur, Rabu (25/8/2021) juga menghadirkan pembicara Agus Wijanarko (Praktisi Pendidikan & Grafis Desainer), Riskiadi Purwanto (Praktisi Digital Marketing & Pendamping UMKM Bidang Pemasaran), Rubi Supriyanto (IT Operator Sekolah Tinggi Agama Hindu Shantika Dharma Malang), dan Meitha Kurniasari (Experienced Secretary to BOD) sebagai Key Opinion Leader.

Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital melibatkan 110 lembaga dan komunitas sebagai agen pendidik Literasi Digital. Kegiatan ini diadakan secara virtual berbasis webinar di 34 Provinsi Indonesia dan 514 Kabupaten.

Kegiatan ini menargetkan 10.000.000 orang terliterasi digital pada tahun 2021, hingga tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024. Berlandaskan 4 pilar utama, Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *