News

Ini Pedoman Mencegah Anak Tak Terpapar Konten Pornografi

WARTAEVENT.COM, Kab. Sumenep – Banyak peristiwa pelecehan seksual oleh remaja beberapa waktu belakangan ini menjadi perhatian publik. Alasan tindakan pelecehan hingga pemerkosaan ini dilakukan salah satunya terpicu kebiasaan menonton konten pornografi. Hal ini pun menjadi keprihatinan bersama, dan pengingat bagi para orangtua untuk mengawasi penggunaan gadget pada anak-anak.

“Yang dapat dilakukan agar anak terhindar dari paparan konten pornografi adalah dengan mengajak kerja sama semua pihak,” ungkap Rita Hidayati, Praktisi Komunikasi & Editor Jatengpos.co.id, dalam webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 untuk wilayah Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, Kamis (16/9/2021).

Menurut dia, ada beberapa pihak yang dapat berperan sebagai upaya mengindarkan anak-anak dari konten pornografi. “Dari keluarga inti, pihak sekolah, dan swasta,” katanya.

Lanjutnya, keluarga di rumah, bisa melakukan beberapa cara agar anak terbebas dari konten pornografi. Salah satunya, orang tua mendampingi anak-anaknya dan mengajak mereka berkomunikasi.

“Lebih welcome untuk membuka dialog serta sharing bersama anak-anak mereka. Orang tua lebih proaktif mendekati anak-anak mereka,” terangnya.

Ia menambahkan, buatlah agenda aktivitas positif di luar lebih banyak, seperti olahraga, art, science, alam, atau kegiatan yang lebih sehat dan positif lainnya. Hal tersebut dilakukan untuk mengalihkan perhatian anak-anak dari paparan situs pornografi karena akses mereka terhadap ponsel atau dunia maya.

Rita mengungkapkan, jika mendapati anak tengah mengaksis situs pornogrfi, orang tua untuk tidak langsung memarahi mereka, apalagi menghukumnya. Cara yang bisa dilakukan adalah mengajak anak berkomunikasi, bicara dari hati ke hati. Selanjutnya, orangtua bisa menjelaskan dampak buruk melihat konten pornografi kepada anak.

Selain keluarga inti, pihak sekolah juga bisa turut terlibat dalam upaya mencegah paparan konten pornografi pada anak. “Untuk pihak sekolah, harus proaktif kepada seluruh staf pengajar agar lebih terbuka untuk berbagi dan diskusi dengan anak-anak didiknya,” terangnya.

Pihak swasta dan pemerintah juga dapat ikut membantu anak-anak agar terbebas dari pornografi. “Pihak swasta bisa dengan membuat acara-acara sehat dan positif seperti kompetisi olahraga, science, pertunjukan seni budaya, dan lain sebagainya,” paparnya.

Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (KemenKominfo) bersama Siberkreasi. Webinar wilayah Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, Kamis (16/9/2021) juga menghadirkan pembicara H. M. Sabiq Alhadi (Dosen STEBI Sidogiri Pasuruan), Naghfir (Praktisi Hukum & Dosen UIN Malang), Hairul Anam (Direktur Utama Kabar Madura), dan Dian Ardenia Susanti (Influencer) sebagai Key Opinion Leader.

Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital melibatkan 110 lembaga dan komunitas sebagai agen pendidik Literasi Digital. Kegiatan ini diadakan secara virtual berbasis webinar di 34 Provinsi Indonesia dan 514 Kabupaten.

Kegiatan ini menargetkan 10.000.000 orang terliterasi digital pada tahun 2021, hingga tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024. Berlandaskan 4 pilar utama, Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *