WARTAEVENT.com – Gorontalo. Rangkaian Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi, yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia dan Siberkreasi bersama Dyandra Promosindo, dilaksanakan secara virtual pada hari ini Selasa (07/09/2021) di Kota Gorontalo, Provinsi Gorontalo.
Kolaborasi ketiga lembaga pada acara kali ini, tema yang diangkat adalah “Jarimu Harimaumu”. Dan diikuti oleh 603 peserta dari berbagai kalangan masyarakat.
Ada 4 narasumber pada sesi sesi webinar siang ini, di antaranya Ketua Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) Provinsi Jawa Timur Drs Eko Pamuji M.Kom; Youtuber Joe Adimara; Dosen IAIN Sultan Amal Gorontalo Asriyati Nadjamuddin M.Pd; dan Putri Muslimah Nusantara 2021 Wa Ode Syahribanun Alwiyah.
Marten A Taha, Walikota Gorontalo Marten A Taha yanga berkesempatan tampil sebagai keynote speaker menuturkan, penyelenggaraan program literasi digital ditargetkan dapat menghasilkan 12,5 juta masyarakat di Indonesia yang bijak dalam menggunakan internet.
“Kami mengapresiasi dan mendukung acara ini dalam menambah kecakapan digital masyarakat di Kota Gorontalo, mari gunakan teknologi digital ini secara kreatif dan positif,” ujarnya.
Materi pertama dibawakan Eko Pamuji dengan tema “Bermain Aman di Ruang Digital”. Menurutnya, beberapa ancaman kejahatan yang kerap terjadi di dunia maya antara lain, penipuan, peretasan, penguntitan, perundungan, pelaku profil dan teman palsu.
Untuk itu, agar aman saat bermain media sosial, sebaiknya warganet selektif dalam menerima pertemanan sekaligus membatasi profil dari pencarian publik.
Joe Adimara sebagai pemateri selanjutnya menyampaikan paparan berjudul “Etika Berjejaring, Jarimu Harimaumu”. Ia mengatakan, cara berkomunikasi di media sosial tidak hanya dalam bentuk tulisan.
Namun tambah Joe, bisa juga dengan membagikan karya fotografi, baik foto perjalanan maupun foto jurnalistik. Bahkan, banyak warganet yang memanfaatkan hasil karya jepretannya di media sosial untuk menambah penghasilan.
Pemateri ketiga Wa Ode Syahribanun Alwiah memaparkan materi “Mengenal Lebih Jauh Cara Menyuarakan Pendapat di Dunia Digital”. Menurut dia, beberapa etika yang harus dijalankan warganet selama berselancar di media sosial diantaranya, berhati-hati terhadap akun yang tak dikenal.
Pastikan konten yang dibagikan via gawai tidak menyinggung isu SARA dan pornografi, serta manfaatkan untuk membangun jaringan dan relasi.
Adapun Asriyati Nadjamuddin, pemateri pamungkas menjelaskan tema “Menjaga Keamanan Digital bagi Anak-Anak di Dunia Maya”. Ia mengatakan, perkembangan teknologi digital memberikan sejumlah manfaat untuk perkembangan anak.
Asriyati mencontohkan salah satunya adalah mampu meningkatkan komunikasi antar keluarga, membangun kreativitas, sarana pembelajaran jarak jauh atau daring, serta menjadi sumber informasi.
Salah satunya penanya terpilih, Lisa di Kota Gorontalo bertanya tentang apa saja yang perlu dilakukan agar terhindar dari kejahatan cybercrime.
Menanggapi hal tersebut, Eko Pamuji menjawab, kejahatan di media sosial terus mengalami perkembangan, sehingga perlu meningkatkan kewaspadaan akan potensi bahaya-bahaya di internet.
Program Literasi Digital mendapat apresiasi dan dukungan dari banyak pihak karena menyajikan konten dan informasi yang baru, unik, dan mengedukasi para peserta. Kegiatan ini disambut positif oleh masyarakat Sulawesi. [*]