News

Kaleidoskop Sport Tourism: Pentingnya GSB Bagi Pariwisata Sumatera Barat & TdS (1)

Warta Event. Tour de Singkarak (TdS) yang dilahirkan tahun 2008 oleh Sapta Nirwandar, Direktur Jenderal Pemasaran Pariwisata, Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata, dibidani pada tahun 2009 menjadi penyelenggaraan TdS yang pertama; tahun 2010 lebih diseriusi untuk disikapi menjadi bagian dari strategi pemasaran pariwisata Sumatera Barat.

Kemudian di tahun 2011 kian disemangati dengan mempopulerkan TdS sebagai event paduan olahraga dan pariwisata. Selanjutnya di tahun 2012 disiasati dengan semangat gotong royong untuk menjadikan TdS sebagai event tetap tahunan berskala internasional guna kebutuhan pemasaran pariwisata nasional dan khususnya Sumatera Barat.

Pada edisi ke-9 TdS berdurasi 9 hari dalam 9 etape yang digelar pada 18-26 November 2017, berhadiah Rp. 2,3 milyar. Dan, pembalap Indonesia telah membuat sejarah TdS yaitu Jamal Hibatulloh memenangi etape-4 dan Imam Arifin memenangi etape-6 dan etape-7, keduanya dari Tim KFC-Indonesia. Namun prestasi pembalap tuan rumah Sumatera Barat masih belum mampu menyejajarkan dengan pembalap nasional lainnya.

Penerapan prinsip gotong royong dalam pengembangan pariwisata adalah sangat tepat. Karena pembangunan pariwisata bersifat multi dimensi (Pemerintah, Pemda, Swasta, masyarakat) sehingga multi sektor dan multi disiplin tentunya. Oleh karenanya, sukses pariwisata bukan sukses sektoral, namun gambaran sukses “pembangunan terpadu” melalui proses “imbal balik”.

image

Yakni, hasil pembangunan yang terencana dengan baik akan memberikan sumbangan luarbiasa untuk kemajuan pariwisata, sebaliknya sukses pariwisata yang direncanakan dengan baik akan memacu kreativitas luarbiasa sektor-sektor pembangunan lainnya.

Sepeda sebagai sarana transportasi memiliki kandungan “kelestarian lingkungan” yang luarbiasa, pastinya menyehatkan dan tak menimbulkan polusi karena tanpa mesin dan tanpa BBM. Dan, Presiden RI Jokowi gemar memberikan hadiah kepada masyarakat berupa sepeda.

Demi nilai tambah dan bobot yang lebih besar serta berkelanjutan, Sapta Nirwandar, Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, ketika itu melakukan komunikasi sekaligus minta saran dan nasihat tentang TdS kepada Amaury Sport Organization (ASO) yang bermarkas di Perancis. ASO adalah pengelola berbagai event dunia seperti balap sepeda Tour de France, rally Paris-Dakkar, lomba lari Paris Marathon, dll.

Juga atas dorongan dan himbauan Sapta Nirwandar, tokoh-tokoh pariwisata baik dari pemerintahan seperti; Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata, Pemda Provinsi Sumatera Barat termasuk diantaranya adalah Asrul Abit ketika itu sebagai Bupati Pesisir Selatan, Pemda Kabupaten/ Kota, Polda Sumatera Barat, maupun dari PB.ISSI, media nasional, dan pemerhati sepeda telah mengunjungi dan melihat langsung ke Perancis untuk menyaksikan event balap sepeda dunia dan tertua yang telah menjadi “industri” le Tour de France. (Bersambung)

* M. Faried
Pernah Menjabat Direktur Promosi Pariwisata Dalam Negeri, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif