WARTAEVENT.com – Lampung. Proyek Kawasan terintegrasi Bakauheni Harbour City (BHC) mencakup berbagai fasilitas modern, termasuk pelabuhan penyeberangan, pusat perbelanjaan, merupakan kawasan wisata, dan area komersial.
Corporate Secretary PT ASDP Indonesia Ferry, Shelvy Arifin, menyampaikan dengan lokasinya yang strategis di pintu gerbang Sumatra, Bakauheni Harbour City diharapkan dapat meningkatkan konektivitas antarwilayah dan memberikan kontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.
Baca Juga : BHC Perkuat Sektor Pariwisata, Transportasi Nasional dan Ekonomi Daerah
Melalui sinergi antara pemerintah, BUMN, dan masyarakat, ASDP berkomitmen bahwa Kawasan Terintegrasi BHC ini dapat membawa manfaat jangka panjang bagi perkembangan pariwisata dan ekonomi masyarakat daerah.
Mulai 2024 hingga 2028, proyeksi serapan tenaga kerja operasionalisasi PSN tahun 2028 akan mencapai 104 orang yang terbagi menjadi tenaga kebersihan, penjaga keamana, petugas parkir, pemeliharaan lansekap, teknisi, petugas ticketing, kesehatan, customer service, pemeliharaan infrastruktur jalan, dan pemeliharaan bangunan.
“Kemudian, proyeksi serapan IKM atau UMKM pendukung PSN tahun 2028 akan mencapai 53 yang termasuk dalam industri kreatif, minuman, makanan, pakaian jadi, dan usaha bidang transportasi,” ungkap Shelvy, Minggu, (11/8/2024) di Jakarta.
Baca Juga : Jelang Akhir Bulan Juli, Krakatau Park Beri Potongan Harga Diskon Tiket Masuk
Sementara itu, total serapan tenaga kerja tahun 2024 telah mencapai 874 orang termasuk 155 orang tenaga kerja massa operasional, dan 685 orang tenaga kerja masa konstruksi.
Adapun pembangunan kawasan terintegrasi Bakauheni Harbour City terbagi dalam tiga tahap. Pada Tahap I periode jangka waktu 2022-2025, terbagi menjadi Tahap IA untuk masa 2022-2025 dengan luas area pengembangan mencapai 41,9 hektare (ha).
Pada tahap ini, BHC difokuskan pada pembangunan yang menjadi prioritas Proyek Strategis Nasional (PSN) yakni berupa pengembangan fungsi utama pendukung aktivitas pelabuhan yaitu pembangunan theme park, dan komersial UMKM.
Baca Juga : Dengan Trafik Kunjungan 22 Juta Orang per Tahun, Ini Potensi HBC Menjadi Hub Pariwisata
Kemudian, Tahap IB dalam periode waktu 2026-2030 mencakup areal seluas 22,8 ha. Tahap ini merupakan kelanjutan pengembangan area prioritas PSN dengan fokusnya berupa pengembangan hotel di Distrik 3 dan komersial pendukung.
Untuk Tahap II, periode 2031-2040 seluas 64 ha dengan fokus peningkatan pelayanan Bakauheni Harbour City sebagai kawasan kota mandiri. Serta, tahap terakhir atau Tahap III periode 2041-2061 dengan luasan 31,2 ha yakni keberlanjutan dan diversifikasi pembangunan.
Baca Juga : Pengembangan Destinasi Bakauheni Harbour City Oleh ASDP Mendapat Apresiasi Kemenparekraf
Total luas lahan yang dibutuhkan untuk tiga tahap pengembangan BHC atau hingga tahun 2061 mencapai 160 ha dengan perkiraan nilai keseluruhan investasi sebesar Rp4,7 triliun. (*)
- Editor : Fatkhurrohim