Travel

Kemenpar dan KPAI Beri Perhatian Khusus Pada Pariwisata Ramah Anak

Warta Event – Jakarta. Menyambut libur lebaran dan dan libur sekolah, Kementerian Pariwisata dan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) memberikan perhatian khusus pada penyelenggaraan pariwisata yang ramah anak-anak.

Rizki Handayani Mustafa, Deputi Bidang Pengembangan Industri dan Kelembagaan Pariwisata, menyampaikan, bahwa penyedia dan pengguna jasa pariwisata harus memberikan perhatian khusus terhadap isu ini.

“Isu terhadap keselamatan anak yang sedang beriwisata ini akan mencuat. Kami menyikapi isu ini secara serius. Kami akan bekerja sama dengan stakeholder untuk menetapkan standar wisata ramah anak,” sambung Rizki.

Menurut Rizki, upaya yang bisa dilakukan  dalam pariwisata ramah anak misalnya penyedia jasa bisa memberikan himbauan mengenai arena wisata tertentu yang hanya boleh dikunjungi oleh usia dewasa, atau ada batas tinggi badan yang diterapkan sehingga tinggi badan tertentu tidak boleh masuk.

Selain itu, penyedia jasa pariwisata harus memperhatikan faktor keamanan dan kenyamanan bagi pengunjung. Di sisi lain, pengunjung juga diharapkan menaati peraturan yang diberikan oleh pengelola lokasi wisata.

Tempat bermain juga harus memiliki SOP, harus sesuai dengan usia sehingga bila ada kemungkinan anak terjatuh, harus ada pengaman atau bila tidak ada, makan orang tua dan petugas mengawasai.

Rizki melanjutkan, kerja sama ini harus dilanjutkan karena isu seperti ini akan semakin banyak. Kemenpar akan menggandeng pihak terkait untuk mencari standar internasional. Tujuan mengangkat isu ini adalah berkurangnya tingkat kecelakaan anak di lokasi wisata.

Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam penyelenggaraan pariwisata ramah anak. Yang pertama, aspek keamanan yang harus menjadi dasar penyelenggara wisata dan stakeholeder agar anak-anak terjamin keselamatannya.

Kedua kenyamanan, penyelenggara atau pelaku wisata harus memberikan info cukup kepada pengguna jasa, kenyamananan memadai, serta memberikan tanda-tanda peringatan. Ketiga, terkait aksesibilitas karena aspek ini bertujuan agar semua anak Indonesia harus terfasilitasi.

Sementara itu, Susanto, Ketua KPAI mengatakan, saat liburan pihaknya memberikan perhatian pada lokasi wisata terutama saat mudik ini. KPAI memperkirakan jumlah wisatawan di zona wisata sangat tinggi.

Dia menyarankan agar menghindari destinasi wisata alam yang tidak pas untuk anak di bawah usia tiga tahun atau batita. Manajemen pariwisata harus memberikan info yang jelas anak untuk pergi ke mana.

Tak hanya itu, orang tua harus memberi arahan dan harus mempunyai persiapan lebih bila mengajak anak ke lokasi wisata. “Mempersiapkan guidance, Termasuk saat anak-anak ingin melakukan selfie pada posisi yang membahayakan. Orang tua harus memberi pemahaman,” kata Susanto. [Fatkhurrohim]