Travel

Kemenpar Tetapkan Tiga Program Utama Pariwisata di Tahun 2017

Warta Event – Bandung. Guna menunjang capaian target 20 juta kunjungan wisman hingga tahun 2019, Kementrian Pariwisata (Kemenpar) hari ini Senin malam (13/03/2017) di Hotel Mercure Bandung mensosialisasikan program pariwisata nasional yang menetapkan tiga program utama dari 10 program prioritas yang harus dilaksanakan di tahun 2017.

Program ini disampaikan dalam Rapat Koordinasi (Rakor) Perguruan Tinggi Pariwisata se-Indonesia ke-III yang mulai digelar tanggal 13-15 Maret 2017 di Bandung. Rakor kali ini mengangkat tema “Peran Perguruan Tinggi dalam Mendukung Program Pengembangan Pariwisata Melalui Digitalisasi, Homestay Desa Wisata, dan Connectivity”.

Arief Yahya, Menteri Pariwisata, mengatakan, peran akademisi dalam pentahelix sangat penting. Terutama dalam mengembangkan dan menghasilkan Sumber Daya Manusia (SDM) Pariwisata yang memiliki daya saing di tingkat global.

“Peran pendidikan tinggi pariwisata saat ini dibutuhkan untuk menjadi mitra pemerintah untuk menindaklanjuti ASEAN Mutual Recognition Agreement (MRA) sebagai kesepakatan bersama tentang diterimanya standar kualifikasi bagi tenaga profesionalisme pariwisata di antara negara ASEAN,” ungkap Menpar.

image

Arief Yahya, menegaskan tiga program utama dari 10 program prioritas itu antara lain digital tourism, homestay desa wisata, dan aksesbilitas udara (connectivity). Digital tourism dipilih sebagai tantangan global dalam mengantisipasi perubahan perilaku konsumen pariwisata dunia terutama di kalangan generasi milenial yang membutuhkan dukungan digital untuk melakukan perjalanan wisata.

Sedangkan pilihan pembangunan homestay desa wisata merupakan terobosan dalam menyediakan fasilitas akomodasi di 10 destinasi prioritas dengan melibatkan masyarakat setempat karena lebih mudah dibandingkan membangun hotel. Kemenpar mentargetkan 100 ribu homestay dapat terbangun hingga tahun 2019 dengan mengedepankan prinsip ”you get more you pay less”.

Sementara itu program peningkatan aksesibilitas udara (connectivity) merupakan hal yang sangat penting untuk mengoptimalkan seat capacity terutama pada 10 destinasi prioritas dalam rangka mendukung tercapainya target 20 juta wisman pada 2019.

“Dalam mewujudkan pariwisata sebagai leading sector melalui program Top 3 tersebut membutuhkan kontribusi nyata dari Perguruan Tinggi untuk melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat pada 10 destinasi prioritas sehingga terjadi akselerasi pembangunan kepariwisataan yang nyata,” jelas Arief Yahya. [Fatkhurrohim]