News

Kesadaran Orang Tua Mendampingi Anak Ketika Mengakses Internet

WARTAEVENT.COM, Kab. Tulungagung – Anak dan teknologi memiliki hubungan yang semakin dekat. Anak dapat mengakses berbagai informasi yang beredar secara bebas di internet. Ketidakseimbangan pengetahuan internet yang dimiliki anak dan orangtua menyebabkan rendahnya monitoring dan pengawasan terhadap aktivitas anak di Internet. Hal ini secara tidak langsung menyebabkan anak rentan menjadi korban kekerasan dan eksploitasi di media sosial.

“Anak korban kekerasan berpotensi dua kali lipat melakukan kekerasan ketika mereka dewasa. Jadi mari kita bersama-sama mendidik mereka dengan cinta dan kasih sayang, untuk menjaga masa depan mereka yang lebih baik,” kata Amy Kamila, Prakitisi di bidang Cyberpsychology & CEO @heysobofficial, saat menjadi pembicara dalam Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 untuk wilayah Kabupetan Tulungagung, Jawa Timur, Senin (12/7/2021).

Lanjut, pekerjaan runah melindungi anak-anak menjadi semakin berat ketika tidak mampu mengimbangi kecanggihan teknologi yang kian akrab dengan anak-anak. Internet dan media sosial dianggap semakin membuka peluang dan kesempatan bagi pelaku kekerasan dan eksploitasi seksual mengincar korbannya.

“Peluang dan kesempatan pelaku ini kemudian didukung dengan tindakan anak yang mungkin tanpa sadar mengunggah materi seksualitas diri mereka tanpa mereka sadari,” paparnya.

Ia menambahkan, fenomena ‘anak lebih pintar dari orangtua’ apalagi urusan teknologi dan ditunjang dengan kemudahan akses internet yang bisa mendorong anak terkoneksi tanpa batas menjadi tantangan tersendiri bagi, para orang tua, dalam melindungi anak-anak.

“Peluang terjadinya kekerasan melalui media online. Kekerasan seksual juga kian marak terjadi, misalnya mempertontontkan video porno pada anak, mengunggah dan atau menyebarluaskan gambar atau video anak dalam keadaan tidak senonoh dan mengucapkan istilah yang mengandung unsur seks,” ucapnya.

Amy mengungkapkan perlunya peningkatan ilmu pengetahuan bagi semua pihak terkait perlindungan anak agar anak dapat terhindar dari segala bentuk kekerasan, baik fisik, seksual maupun psikis.

“Sebaik-baiknya pendidikan yang terbaik datang dan tumbuh di dalam keluarga. Orang disekitar anak adalah menjadi support dalam tumbuh kembang anak. Untuk itu mari wujudkan kesemimbangan digital yang lebih baik,” tutupnya.

Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (KemenKominfo) bersama Siberkreasi. Webinar wilayah Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, Senin (12/7/2021) yang menghadirkan pembicara, Khotibul Umam (Bidang Kemitraan dan Legal Relawan TIK Tulungagung), Anik Indrawati (Relawan TIK Kabupaten Tulungagung & Owner LKP Indra Komputer), dan Fianda Julyantoro (Pandu Digital Bagde Merah & CEO Digma Solusi Mandiri).

Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital melibatkan 110 lembaga dan komunitas sebagai agen pendidik Literasi Digital. Kegiatan ini diadakan secara virtual berbasis webinar di 34 Provinsi Indonesia dan 514 Kabupaten.

Kegiatan ini menargetkan 10.000.000 orang terliterasi digital pada tahun 2021, hingga tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024. Berlandaskan 4 pilar utama, Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *