Travel

Ketika Langit Dieng Bertabur Lampion

Warta Event – Banjarnegara. Hanya setahun sekali dan terjadi pada malam hari, para wisatawan dapat menyaksikan ribuan lampion menyesaki langit Dieng yang bersuhu dingin. Dan fenomena ini dapat wisatawan saksikan kala ditutupnya penyelenggaraan annual event Dieng Culture Festival (DCF).

Seperti pada malam Sabtu malam itu, udara dingin sekitar lima derajat celsius yang membekap parawisatawan tak menyurutkan mereka untuk menyaksikan keindahan langit Dieng yang bermandi lampion beraneka ragam bentuk dan warna.

Menurut pihak penyelenggara DCF 2018, sedikitnya pada Sabtu malam itu ada sekitar 5.000 lampion diterbangkan oleh para wisatawan yang berada di kawasan Candi Arjuna, Dataran Tinggi Dieng, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, menjadi sangat cantik dan semarak, Minggu (4/5) dini hari.

Ganjar Pranowo, Gubernur Jawa Tengah, malam itu mengatakan, malam ini Dieng indah, penuh dengan lampion. Warna-warni lampion dan dinginnya Dieng diharapkan bisa meredakan suhu politik menjelang Pilpres 2019. ia pun mendorong agar pelaksanaan Dieng Culture Festival selanjutnya bisa memberikan dampak perekonomian bagi masyarakat setempat.

“Banyak wisatawan yang datang bahkan hingga dua sampai tiga kali. Mereka sudah menikmati jazz atas awan semalam. Acara ini selalu menarik dan orang selalu menunggu-nunggu. Kami akan dorong terus pariwisata sebagai potensi ekonomi baru,” pungkas Ganjar.

I Gusti Ngurah Putra, Tim Calendar of Event (CoE) Wilayah Jawa, Kementerian Pariwisata, menegaskan, pelaksanaan DCF 2018 yang memasuki tahun ke-9 penyelenggaraan ini bisa memberikan dampak langsung terhadap perekonomian di Dieng.

Masyarakat diharapkan bisa lebih baik dalam hospitality terhadap wisatawan baik wisatawan mancanegara ataupun nusantara. “Kekayaan adat dan budaya daerah ini tentunya akan memperkaya keragaman adat dan budaya nasional perlu untuk dilestarikan,” pungkas Ngurah.

Sementara itu, Dewi, Pelancong Wisata asal Kota Depok, Jawa Barat, mengungkapkan, ini kali kedua bagi dirinya dan bersama rekannya datang menyaksikan Dieng Culture Festival. Dua tahun sebelumnya, Dewi pernah menyambangi Dieng.

“Sepertinya udara dingin pada DCF 2018 ini lebih terasa dibanding pada tahun sebelumnya. Jaket dua lapis yang saya pake pun masih terasa tembus. Meski dibekap udara dingin, namun Dieng Culture Festival selalu menarik untuk disambangi kembali. Apalagi ada pesta Lampion, Jazz Atas Awan dan besok paginya ada cukuran rambut gimbal,” urai Dewi. [Fatkhurrohim]