News

Keuntungan Jadi Content Creator Profesional

WARTAEVENT.COM, Kab. Tuban – Di tengah hiruk-pikuk wabah virus corona menyebabkan minat produksi konten semakin tinggi. Antusiasme masyarakat terhadap kenormalan baru masih membelenggu dalam benaknya. Namun, banyak juga yang memanfaatkan pandemi ini menjadi sebuah ide kreatif. Apalagi dengan adanya monetisasi dalam sebuah konten menambah minat masyarakat ingin memproduksi material dan berlomba-lomba meracik konten terbaik.

Content creator sebagai orang yang telah memproduksi material dengan sifat menghibur dan edukatif sesuai target audiens. Lebih lanjut, faktor yang mempengaruhi konten tersebut tidak hanya berupa video, bisa jadi foto, artikel, infografik maupun rekaman suara (podcast).

“Pemilihan ide kreatif juga membuat ketertarikan audiens kepada sebuah konten. Berusaha saja tidak cukup untuk menjadi content creator saat ini. Kamu butuh strategi agar menjadi content creator jangka panjang,” papar Sheryl Dwi Artamevia, Owner Pawon.co ketika berbicara sebagai Key Opinion Leader dalam webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 untuk wilayah Kabupaten Tuban, Jawa Timur, Selasa (28/9/2021).

Lanjutnya, menjadi content creator profesional dimaksud bukan hanya suka membuat konten dalam waktu tertentu saja. Tetapi menjadi profesional dengan waktu yang lama untuk memberikan wadah/tontonan penting bagi audiens.

Ini ada beberapa keuntungan yang bisa kamu dapatkan ketika menjadi content creator profesional, seperti:

  • Terkenal

Famous atau terkenal menjadi salah satu contoh bila seseorang content creator mampu memperikan ‘impact’ kepada audiens. Tapi hal itu bukan saja menjadi positif, pandangan negatif juga bisa mengarah kepada content creator apabila tayangan yang diberikan tidak sesuai keinginan konsumen. Meski mereka yang menilai berbeda-beda, tetaplah menjadi creator yang profesional dan terus berusaha memberikan yang terbaik.

  • Punya Kredibilitas

Masih dalam lingkup konsumen konten. Bila memang konten memiliki penggemar yang loyal, pasti mereka menganggap kita sebagai orang yang berjiwa besar atau kredibel. Ketika ada yang ingin menjatuhkan, mereka pasti bersaksi dan bisa membantu menolong dalam keadaan tertentu. Konsumen/penggemar bukan hanya membuatmu eksis, tetapi bisa juga membawa dirimu sebagai orang yang berharga. Tentunya konteks yang kamu bawa mengandung unsur positif plus kreatif ya.

  • Investasi

Selain uang yang didapatkan dari konten yang di-upload dan ditonton banyak orang. Konten juga bisa menjadi investasi jangka panjang selama berada di bawah naungan sebuah media digital yang digunakan. Semakin terkenalnya konten-konten, iklan dan sponsor bakal datang mencarimu.

  • Networking Luas

Pada umumnya, event creator/organizer memiliki banyak vendor berkualitas yang bisa menyesuaikan kebutuhan acara. Nah, kalau content creator keuntungan memiliki networking yang luas adalah ide, tenaga dan kebutuhan informasi yang didapatkan sangat penting untuk kemajuan produksi konten, bahkan bisa memilki rubrik dari berbagai jenis konten pilihan. Dari segi kualitas maupun image sudah pasti bisa lebih baik lagi ke depannya.

Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (KemenKominfo) bersama Siberkreasi. Webinar wilayah Kabupaten Tuban, Jawa Timur, Selasa (28/9/2021) juga menghadirkan pembicara DR, Moch. Wahid Dariyadi (Multimedia Pembelajaran Universitas Negeri Malang), Fetty Kurniawati (Pendamping Sosial Kemensos RI & Dosen Luar Biasa Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Madiun), Diding Adi Parwoto (Praktisi IT & Ketua LPM IAI Uluwiyah Mojokerto), dan DT Yunanto (Co-Founder AutoSultan Komunitas AutoTrading Forex).

Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital melibatkan 110 lembaga dan komunitas sebagai agen pendidik Literasi Digital. Kegiatan ini diadakan secara virtual berbasis webinar di 34 Provinsi Indonesia dan 514 Kabupaten.

Kegiatan ini menargetkan 10.000.000 orang terliterasi digital pada tahun 2021, hingga tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024. BerlAndaskan 4 pilar utama, Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *