Event

Kowani Fair 2018: Targetkan Transaksi 20 Miliar

Warta Event – Jakarta.Kongres Wanita Indonesia (KOWANI) kembali akan menggelar pameran KOWANI Fair 2018 yang berlangsung di Gedung SME TOWER Jakarta pada 24-27 Mei 2018. Pada penyelenggaraan KOWANI Fair 2018 ini mengangkat tema ‘Optimalisasi Kemandirian Perempuan Pengusaha untuk Ketahanan Ekonomi Keluarga’.

Event ini pun menjadi rangkaian kegiatan KOWANI selaku tuan rumah GA ICW (General Assembly International Council of Women) ke-35 dan Rembuk Nasional dalam rangka HUT KOWANI ke-90 yang akan diselenggarakan di Yogyakarta pada September 2018 mendatang.

Giwo Rubianto Wiyogo, Ketua Umum Kowani, mengatakan, KOWANI Fair 2018 menjadi wujud komitmen KOWANI untuk memperkenalkan dan mempromosikan serta memajukan pariwisata Indonesia melalui usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di sektor pariwisat.

Sedangkan  kegiatan GA-ICW ke-35 akan membawa dampak positif bagi perkembangan pariwisata di Indonesia dan khususnya di Kawasan  Borobudur dan sekitarnya. “Kowani mengundang para duta besar pada acara pembukaan yang rencana akan dibuka oleh Menteri PP-PA dengankeynote speech Menteri Perindustrian,” kata Giwo Rubianto Wiyogo.

Seperti tahun-tahun sebelumnya pameran KOWANI Fair 2018  akan menjembatani serta memfasilitasi wanita pengusaha untuk mempromosikan hasil produknya, sekaligus sebagai sarana dalam mencari pasar-pasar baru bagi produknya.

Sementara itu, Sumarni, Asdep Pengembangkan Pemasaran I Regional II Kemenpar, mengatakan, pameran KOWANI Fair 2018 di Jakarta maupun penyelenggaraan GA ICW ke-35 di Yogyakarta membawa dampak langsung terhadap pariwisata nasional yang tahun ini mentargetkan 17 juta kunjungan wisman dan pergerakan 270 juta wisnus di Tanah Air.

Ony Jafar Hafsah, Ketua Panitia Kowani Fair 2018, menjelaskan, Kowani Fair 2018 mentargetkan 1.000 pengunjung per hari dan Rp20 miliar untuk nilai transaksi. “UMKM di sektor pariwisata memilik potensi sangat besar untuk mendorong perekonomian Indonesia,” katanya.

Penyelenggaraan KOWANI Fair 2018 tersebut bertujuan pertama, untuk meningkatkan perekonomian anggota dan masyarakat melalui penciptaan produk yang inovatif dan kreatif.  Kedua, memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi, penciptaan lapangan kerja dan peningkatan daya saing dalam memasuki era digital.

Ketiga, meningkatkan kecintaan masyarakat untuk menggunakan produksi dalam negeri dan dapat menggerakkan perekonomian nasional. Keempat, sebagai ajang promosi efektif dan kompetitif dalam pengenalan produk yang bermutu. [Fatkhurrohim]