Melestarikan Batik sebagai Warisan Budaya, Istana Gelar Event ‘Istana Berbatik‘ di Hari Batik Nasional
Oleh karena itu, Presiden mengajak masyarakat Indonesia untuk semakin mencintai batik sebagai warisan tradisi dan budaya asli Tanah Air melalui event ‘Istana Berbatik’.
‘Istana Berbatik’ menampilkan fashion show yang akan dibawakan oleh 506 peraga di antaranya para Menteri dan Wakil Menteri beserta pasangan, gubernur dari seluruh provinsi, Duta Besar negara sahabat, perwakilan BUMN, perwakilan dari Kraton Yogyakarta, Solo dan Cirebon, model profesional serta public figure.
Baca Juga : Pengusaha Batik, Diharapkan Berkolaborasi dengan Pelaku Olahraga Golf
Fashion show ‘Istana Berbatik’ memberi ruang bagi para desainer lokal dan seniman batik untuk menampilkan karya terbaik mereka. Dukungan terhadap desainer lokal maupun seniman batik ini menjadi langkah konkrit dalam memberdayakan batik dan industri mode Indonesia.
Sandiaga Salahuddin Uno, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menjelaskan, Indonesia memiliki beraneka ragam batik yang tersebar di berbagai daerah yang memiliki motif atau ciri khas, serta makna yang berbeda-beda.
“Kegiatan ini mengajak berbagai lapisan masyarakat untui mencintai dan melestarikan budaya Indonesia, dalam hal ini batik sebagai warisan budaya bangsa yang telah mendapatkan pengakuan dari UNESCO,” ujarnya.
Sementara itu, Angela Tanoesoedibjo Wamen Parekraf menjelaskan, juga selaku Ketua Penyelenggara ‘Istana Berbatik’ mengungkapkan gelaran ‘Istana Berbatik’ ini bukan sekadar seremonial memperingati Hari Batik Nasional, tapi juga untuk menunjukkan kekayaan warisan budaya Indonesia.
Baca Juga : Produsen Batik Diharap Terapkan Industri Hijau untuk Pacu Daya Saing
“Kami merancang event ini dengan tujuan untuk menyampaikan pesan bahwa batik adalah warisan budaya Indonesia yang tak lekang oleh waktu, terus relevan dari masa ke masa,” kata Angela.
Event ‘Istana Berbatik’ ini dihadiri oleh 3190 undangan yang terdiri dari Menteri dan Wakil Menteri, BUMN, Gubernur, Duta Besar, Budayawan, Public Figure, komunitas dan Masyarakat Umum. [*]
- Editor : Fatkhurrohim
- Photo : Birkom Kemenparekraf