Warta Event – Jakarta. Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya mengatakan, digitalisasi dalam aspek kehidupan termasuk di bidang pariwisata adalah sebuah keniscayaan dari perkembangan zaman.
Digitalisasi (go digital) ditandai dengan munculnya pola sharing economy yang kini melanda semua bidang. Pada bidang telekomunikasi didahului dengan munculnya internet dan smartphone, kemudian diikuti bidang transportasi (munculnya Grab, Uber, dan Gojek) dan industri pariwisata dengan munculnya online travel agency (OTA) seperti Traveloka dan AirBnB.
“Dengan munculnya OTA lalu bagaimana sikap kita? Ada tiga pilihan baik bagi pelaku industri maupun pemerintah atau regulator yakni confront, compete, dan cooperate,” kata Menpar, dalam Seminar Nasional ‘Pariwisata Era Ekonomi Digital’ di Balairung Soesilo Soedarman, Gedung Sapta Pesona Jakarta, kantor Kementerian Pariwisata (Kemenpar), kemarin Senin (30/078) lalu.
Menpar Arief Yahya mengatakan pilihan confront atau melawan digitalisasi dengan cara tetap melakukan metode regular dalam menjalankan bisnis dan tidak melakukan perubahan. Pilihan ini sulit dilakukan di era digital sekarang ini.
“Sejumlah negara seperti China lebih memilih pada pilihan kedua yakni compete atau membuat tandingan dengan membuat aplikasi baru. Seperti membuat Baidu sebagai mesin mencari seperti Google, sedangkan di Indonesia, misalnya, Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) membuat aplikasi Bookingina.com,” kata Menpar Arief Yahya.
Sementara itu pilihan ketiga adalah cooperate, kata Menpar Arief Yahya lebih lanjut, banyak dilakukan perusahaan korporasi besar di industri pariwisata seperti perhotelan dan biro perjalanan dengan melakukan join atau kerjasama dengan perusahaan aplikasi digital atau OTA.
Dalam seminar tersebut, Menpar Arief pun memberikan tiga rekomendasi? Pertama bagi stakeholder, agar merumuskan regulasi yang fleksibel untuk pajak, payment systems dan hal lainnya yang berhubungan dengan OTA asing yang dapat mendorong percepatan pertumbuhan pariwisata Indonesia.
Kedua bagi industri pariwisata, agar lebih memilih strategi cooperate dan compete, karena dengan go digital akan mendorong percepatan pertumbuhan sektor pariwisata Indonesia.
Ketiga, meningkatkan kualitas SDM melalui pelatihan penggunaan media digital dan pengembangan sistem Information Communication Technology (ICT)/Digital Media untuk mendorong value dan percepatan pertumbuhan pariwisata Indonesia. [Fatkhurrohim]
WARTAEVENT.com – Jakarta. Novotel Jakarta Cikini dengan bangga merayakan ulang tahun kelimanya melalui inisiatif Corporate Social Responsibility (CSR) yang mendukung… Read More
WARTAEVENT.com – Bandung. Grand Dafam Braga Bandung berhasil memperoleh sertifikasi sebagai Hotel Bintang 4 dengan basis manajemen risiko menengah tinggi.… Read More
WARTAEVENT.com – Jakarta. PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) mencatat pertumbuhan yang signifikan dalam kinerja aset dan pendapatan selama lima tahun… Read More
WARTAEVENT.com – Bali. Bali Sunset Road Convention Center (BSCC), pusat konvensi gaya hidup pertama di Indonesia, dengan bangga meluncurkan kampanye… Read More
WARTAEVENT.com – Jakarta. Jakarta Film Week 2024 akan kembali hadir dalam gelaran keempatnya pada 23-27 Oktober 2024. Festival ini didukung… Read More
WARTAEVENT.com – Jakarta. Apakah kalian sedang mencari alternatif baru untuk meeting buat perusahaan yang lebih fresh dan produktif? Aston Kemayoran… Read More
Leave a Comment