News

Angkasa Pura I Inisiasi Pembuatan Masterplan Pariwisata Terintegrasi Solo Raya

Warta Event – Solo. PT Angkasa Pura I (Persero) Cabang Bandara Adi Soemarmo Solo menginisiasi pembuatan masterplan pariwisata terintergrasi (integrated travel and tourism masterplan) Solo Raya. Inisiasi ini dilaksanakan saat Focus Group Discussion (FGD) bertajuk Collaborative Destination Development (CDD) Solo Raya, Kamis (5/10) lalu di Aston Solo Hotel, Surakarta.

Danang S. Baskoro, Direktur Utama PT Angkasa Pura I (Persero) Danang S. Baskoro, mengutarakan, hingga tahun 2025 ditargetkan 3,5 juta wisatawan datang ke Solo Raya, yang terdiri dari 3 juta wisatawan nusantara (wisnus) dan 500 ribu wisatawan mancanegara (wisman).

Pada masterplan ini, kata Danang, terdapat beberapa poin yang dibahas, yaitu atribut destinasi utama (eco-heritage-cultural tourism), infrastruktur (bandar udara, jalan tol, kereta api, akomodasi, dan kuliner), pengembangan SDM, budaya yang ramah, keamanan, penyesuaian kebijakan udara, stimulus investasi, pemasaran, dll.

Isu utama dalam mengembangkan pariwisata Solo Raya yaitu hal-hal yang terkait load factor penerbangan yang relatif rendah, kurangnya pengetahuan calon wisman dan wisnus akan wisata Solo Raya, kesiapan Bandara Adi Soemarmo, kesiapan intemoda transportasi Bandara Adi Soemarmo.

“Selain itu juga promosi wisata di level internasional, dukungan stimulus dari Kementerian Pariwisata, Borobudur yang menjadi destinasi prioritas Kementerian Pariwisata untuk menjadi ‘10 Bali Baru’, dan Joglosemar yang dijadikan Kementerian Pariwisata sebagai Top 10 Branding Destination,” pungkasnya.

image

Sementara itu, Arief Yahya, Menteri Pariwisata menyambut positif langkah PT Angkasa Pura I dalam mengembangkan destinasi Solo Raya. Dalam peta pariwisata nasional, Joglosemar —Jogja Solo Semarang — sudah diputuskan menjadi satu dari 10 Bali Baru. Ikonnya Borobudur, destinasinya Joglosemar.

“Akses itu sendiri ada tiga A lagi, yakni Airports, Airlines, dan Airnav/Authority, dalam hal ini Kemenhub. Kalau airports yang menginisiasi, itu sudah satu point kemajuan yang perlu disambut gembira,” kata Arief Yahya.

Menpar Arief pun menyatakan perlu dikembangkan interkoneksi akses di kawasan pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta, Solo, dan Semarang (Joglosemar) untuk memudahkan wisatawan menjangkau ke berbagai wilayah tujuannya.

Faktor penting apabila dibenahi secara langsung akan berpengaruh pada kesuksesan pariwisata di kawasan Joglosemar, misalnya Bandara New Yogyakarta International Airport di Kulonprogo, pasti akan memperkuat akses menuju Joglosemar, selain Adi Sumarmo Solo dan Ahmad Yani Semarang.

“Akses darat atau tol yang menghubungkan kawasan Joglosemar harus lancar sehingga wisatawan dapat menikmati paket perjalanan melintasi ketiga kota itu,” tutup Menpar Arief Yahya. [Wendy.S]