News

Warga Indonesia Harus Bangga Dengan Pariwisata, Ini Alasannya

Warta Event – Bangkok. Setelah menyabet dua gelar sekaligus ditingkat dunia melalui Tourism Video Competition untuk kategori Winner UNWTO 2017 Region East Asia and Pacific dan People’s Coice Award, pada (15/09/2015) di Chengdu, Tiongkok. Kali ini, Pariwisata Indonesia meraih penghargaan Destination of The Year 2017 Asia Pasifik.

Penghargaan dalam acara Annual 28th Annual TTG Travel Awards ini langsung diberikan ke Arief Yahya, Menteri Pariwisata pada hari Kamis, (28/09/2017) kemarin di Hotel Grand Centara at Centralworld, Kota Bangkok, Thailand.

Ada tiga hal mengapa Pariwisata Indonesia harus bangga dengan penghargaan ini. Pertama, Indonesia ditetapkan sebagai penerima piala no 1. Destination of The Year 2017 Asia Pasifik. Posisi yang sejak 2010 selalu didudukki Thailand (3X) dan Singapore (2X).

Kedua,video juara kompetisi pariwisata UNWTO.yang berjudul The Journey of a Wonderful Worlds itu berkumandang di Thailand. Video ini mampu membuat 500 audience tertegun dan hingga diakhiri dengan riuh tepuk tangan.

Ketiga, sebagai tokoh pariwisata, Menpar Arief Yahya mendapat kehormatan untuk memberikan piala kepada para jawara  Kategori Travel Hall of Fame. Perusahaan yang sudah 10 kali juara. Ada 15 daftar travel hall of fame yang piala gold plate berdesain Hermes, pembawa pesan para dewa, dalam mithologi Romawi itu.

Award Pariwisata di Thailand (1)

Kriteria penilaian ini menggunakan sistem pemungutan suara atau voting yang dilakukan selama dua bulan dari Mei sampai Juli 2017. Pihak penyelenggara meminta para profesional industri, termasuk pembaca TTG Asia, TTG Mice, TTG China, TTG India, TTG Bt Mice China, TTG Associations dan TTG Asia Luxury untuk memberikan suaranya.

Ada dua sistem pemungutan suara, yakni, pertama, Travel Supplier, suara yang diberikan oleh konsultan perjalanan, operator tour dan perusahaan pengelola perjalanan. Kedua Travel Agency, suara yang diberikan oleh para pelaku bisnis perhotelan, staf penerbangan, penyewaan mobil, operator penyiaran, organisasi pariwisata nasional, dan lainnya.

Penghargaan ini, kata Menpar, semakin memperkuat 3C kita, Calibration, Confidence, dan Credibility. Salah satu yang membuat Indonesia memperoleh penghargaan ini, karena dinilai bahwa pariwisata Indonesia sangat progresif, sangat pro aktif dan punya inisiatif kuat, dalam memajukan industri pariwisata.

Menpar Arief pun mengaku ingin mempelajari sukses Thailand dalam membangun pariwisatanya. Jika diibaratkan, Thailand itu seperti Bali-nya. Ikon pariwisata ASEAN. “Terus terang saja saya ingin belajar dari Thailand. Kita mau benchmark, yang baik dan cocok buat Indonesia kita pakai, yang tidak ya tidak kita pakai,” jelas Arief Yahya.

Benchmark, kata Arief Yahya, adalah cara yang paling tepat, paling baik, paling cepat, untuk maju dan menjadi yang terbaik. Benchmark itu membandingkan dengan yang sudah hebat, sudah kuat, dengan kita sendiri, agar tahu kelemahan dan kelebihan kita. [Fatkhurrohim]