Lifestyle

ProXmask, Masker yang Diklaim Mampu Menonaktifkan SARS-CoV-2

Fitur antiair menjadi pelindung efektif dari droplet pernapasan yang mengandung virus dan bakteri.Teknologi mikrofiltrasi ProXmask menghasilkan PFE (Particle Filtration Efficiency) dan BFE (Bacteria Filtration Efficiency) ≥ 95%. 

Baca Juga : Sanrio dan 6 Fashion Designer Kolab Mengeluarkan Masker Hello Kitty

Masker ini pun dapat dicuci dan digunakan hingga 60 kali sehingga menjadikannya produk ramah lingkungan. 

Desain ergonomis dengan ikatan telinga (earloop) yang bisa disesuaikan, kawat pada bagian hidung, dan desain berbentuk corong yang lebih baik serta terasa lebih pas pada wajah, menyisakan sedikit ruang yang nyaman antara masker dan bibir.

Dr. Zetty, Research and Development Specialist, Prolexus Group mengatakan, masker ini hadir agar berbagai orang dapat terlindungi dan tidak khawatir terinfeksi Covid-19, sekaligus menjalankan praktik kebersihan dan pembatasan jarak sosial.

Baca Juga : InterContinental Bali Resort Produksi Masker Wajah: Karya Kecil Dibuat Dengan Penuh Cinta

Teknologi antivirus inovatif dan mutakhir ini didukung produsen kimia tekstil ternama di Eropa, HeiQ Materials AG. Di balik teknologi antivirus tersebut, sebuah bahan aktif terdapat pada bahan masker sebagai pengikat virus. 

Ketika bersentuhan dengan bahan masker, sel-sel virus terkena muatan negatif dan dilenyapkan. Dengan demikian, lapisan glikoprotein pada virus cepat hancur, dan material ribonucleic acid (RNA) yang tidak menular dapat terbuang.

Baca Juga : Farmaku Bagikan 10.000 Masker Skrineer Gratis untuk Tenaga Medis Indonesia

ProXmask telah tersertifikasi FDA dan CE, serta menjadi masker berbahan kain pertama di Malaysia yang meraih sertifikasi produk dari SIRIM QAS atas kendali mutu produk. 

Masker pelindung wajah ini juga terakreditasi oleh beberapa laboratorium ternama di dunia, seperti TÜV SÜD, NIOSH, dan lain-lain. [*]

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *