News

Tips Menghindari Penipuan Online dengan Nomor Rekening

WARTAEVENT.COM, Kab. Sumenep – Penipuan online beragam bentuknya, salah satunya berupa pesan singkat atau SMS lewat aplikasi percakapan. Isi pesan pun beragam, mulai dari undian berhadiah, pinjaman online, tawaran investasi, perbaikan data dan lain sebagainya. Hal tersebut menjadi bukti sederhana bahwa kejahatan dunia maya masih aktif dilakukan lewat SMS.

Hal itu dikatakan, Mohsi, Dosen IAI Miftahul Ulum Pamekasan, dalam webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 untuk wilayah Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, Selasa (05/10/2021).

Lanjutnya, selain SMS, penipuan via sosial media juga kian aktif. Ada banyak akun-akun sosial media palsu dengan konten dan profile yang sangat mirip dengan akun perusahaan resminya. Tentu saja, penipuan makin canggih, mereka memancing korban dengan cara pasang iklan berbayar di Facebook dan Instagram.

“Salah satu penipuan online yang marak terjadi adalah dengan menggunakan nomor rekening, sebab itu Anda sebaiknya lebih berhati-hati lagi dalam transaksi online dan transaksi lainnya yang menggunakan nomer rekening,” terangnya.

Simak tips berikut untuk mewaspadai penipuan dengan nomor rekening, seperti:

  1. Jangan Tergoda dengan Barang Sangat Murah di Internet

Sebagai makhluk ekonomi memang manusia akan mencari harga murah untuk membeli sesuatu. Akan tetapi, awal dari terjeratnya seseorang ke perangkap penipu di ranah jual beli online adalah tergoda dengan harga miring dari barang yang dijual si pelaku. Contoh barang yang biasanya ditawarkan dengan harga murah adalah gadget, laptop dan kamera digital. Tidak tanggung-tanggung perbedaan harga dengan harga pasar bisa selisih 50 persen, membuat siapapun yang melihatnya tergoda.

  1. Cek Rekam Jejak Si Penjual

Cari tahu terlebih dahulu kredibilitas penjual barang ataupun toko online yang akan Anda beli barangnya. Caranya dengan mencari informasi tentang si penjual di internet, apakah dia pernah melakukan penipuan atau tidak. Toko online yang kredibel biasanya bersih dari testimoni buruk. Namun, Anda juga jangan mudah termakan testimoni-testimoni baik dalam toko online tersebut, bisa jadi itu merupakan salah satu trik penipu untuk menjerat calon korbannya. Testimoni tersebut bisa saja dibuat sendiri oleh jaringan si penjual.

  1. Pilih E-commerce Terpercaya untuk Berbelanja Online

Apabila sudah keranjingan berbelanja via online, ada baiknya untuk berbelanja di e-commerce yang terpercaya. Hal ini dilakukan untuk menghindari penipuan karena pihak e-commerce akan bertanggung jawab jika barang yang dipesan tidak kunjung tiba. Selain itu, pedagang-pedagang di e-commerce umumnya sudah terverifikasi oleh si penyedia. Beberapa e-commerce memiliki regulasi untuk menahan dulu uang yang dikirim pembeli sebelum barang dikirim dan sampai ke tujuan. Tentu saja, skema tersebut memberikan keamanan lebih terhadap si pembeli.

  1. Cek Nomor Telepon Penjual

Selain mengecek nomer rekening penjual, cek juga nomer telepon penjual. Bagaimana caranya? Mudah, Anda tinggal mengetik nomor telepon tersebut pada laman mesin pencarian di internet. Biasanya, jika nomor tersebut bermasalah, hasil pencarian akan mengait ke suatu berita kriminal. Selain itu, Anda juga bisa menambahkan kata “penipu” di belakang nomer telepon penjual untuk penelusuran lebih mengerucut. Misalnya, ketik “08812999 penipu” pada mesin kolom pencarian. 

  1. Simpan Bukti Transaksi

Jika sudah terlanjur melakukan transaksi, simpan lah segala macam bukti transaksi Anda dengan penjual. Baik itu bukti transfer di ATM, maupun screenshot percakapan dengan penjual di ponsel. Tindakan tersebut dilakukan sebagai langkah antisipasi terhadap hal-hal yang tidak diinginkan.

Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (KemenKominfo) bersama Siberkreasi. Webinar wilayah Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, Selasa (05/10/2021) juga menghadirkan pembicara, Indah Pratiwi Arumsari (Tenaga Ahli DPR RI), Isham Afiqi (Founder dan CEO Penggerak Pemuda Mandiri), Abu Hanifah (Founder AutoSultan & Direktur Prabu Unggul Bersama), dan Dian Ardenia Soesanti (Duta Kampus Poetra Poetri Universitas Trunojoyo Madura) sebagai Key Opinion Leader.

Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital melibatkan 110 lembaga dan komunitas sebagai agen pendidik Literasi Digital. Kegiatan ini diadakan secara virtual berbasis webinar di 34 Provinsi Indonesia dan 514 Kabupaten.

Kegiatan ini menargetkan 10.000.000 orang terliterasi digital pada tahun 2021, hingga tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024. Berlandaskan 4 pilar utama, Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *