Ekonomi

UNDP dan UIII mendirikan Center of Excellence Keuangan Islam Pertama di Indonesia

Sementara itu, Komaruddin Hidayat Rektor UIII mengungkapkan, literatur saat ini menunjukkan bahwa berdasarkan Al-Quran, nilai-nilai SDGs telah dimulai sejak empat belas abad yang lalu bahkan sebelum Elkington memperkenalkan konsep triple bottom line (profit, people, planet) pada tahun 1997 yang kemudian digunakan sebagai referensi utama untuk model berkelanjutan dalam bisnis. 

“Sekarang, saatnya kita menerapkan nilai-nilai tersebut dalam industri keuangan Islam untuk meningkatkan pembiayaan hijau, menjangkau layanan hingga ke pelosok desa, dan memperluas produk-produk keuangan Islam demi mengakomodasi kelompok masyarakat yang kurang mampu,” ujarnya.

Baca Juga : Hadir, E-commerce Syariah Untuk Membangkitkan Ekonomi Umat di Era Digital

Pada tahun 2018, Indonesia menerbitkan sukuk hijau pertama di dunia, menghimpun lebih dari $3 miliar. UNDP telah bekerja sama dengan Pemerintah Indonesia untuk memanfaatkan potensi instrumen-instrumen utama keuangan Islam seperti zakat, wakaf, sukuk, menggunakan mekanisme keuangan mikro, asuransi, dan fintech.

Aset Keuangan Islam telah mencapai US$2,88 triliun pada tahun 2020 dan diperkirakan akan tumbuh hingga US$3,69 triliun pada tahun 2024sebagaimana diungkap laporan Pengembangan Keuangan Islam 2020 yang diterbitkan oleh Islamic Corporation for the Development of the Private Sector (ICD) and perusahaan fintech Refinitiv Global. [*]

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *