6 Dampak Negatif Internet yang Wajib Kamu Ketahui
WARTAEVENT.COM, Kab. Sumenep – Tidak terelakkan, perlahan internet memiliki dampak negatif. Padahal perkembangan teknologi ini bisa dimanfaatkan secara maksimal untuk hal-hal yang positif. Sayangnya manusia selalu memiliki celah untuk menggunakannya secara negatif.
Widya Pramusetyo, Aktivis Teknologi Informasi, dalam webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 untuk wilayah Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, Rabu (24/11/2021).
Ia menambahkan, zaman milenial sekarang ini, dampak internet sangat besar mempengaruhi kehidupan manusia. Secara positif, internet menjadi sarana komunikasi yang praktis, cepat, murah, hingga tidak dibatasi waktu.
“Dengan manfaat internet yang ada saat ini, pengguna dapat berkomunikasi, saling berbagi informasi, tidak hanya dalam sebuah negara saja, melainkan seluruh dunia,” paparnya.
Lanjutnya, dampak negatif yang ditimbulkan dari internet. Dampak negatif yang ditimbulkan misalnya, penyebarluasan informasi yang bersifat hoax, seperti yang sedang marak terjadi beberapa waktu lalu.
Berikut ini dampak negatif internet, seperti:
- Kecanduan Internet
Penggunaan internet yang tidak bijak, seperti terlalu sering membuka jejaring sosial, melakukan browsing, ataupun surfing di dunia maya dapat menimbulkan kecanduan internet. Memang benar bahwa dengan berkomunikasi melalui dunia maya, kita dapat menghapus jarak, sehingga bisa berkomunikasi dengan sesama pengguna internet yang berada di lokasi yang sangat jauh sekalipun. Istilahnya mendekatkan yang jauh.
- Perjudian
Konten yang cukup banyak digemari pengguna internet yang mengakibatkan dampat negatif adalah konten perjudian atau yang biasa disebut net gaming. Ini merupakan permainan yang menggunakan uang atau barang berharga untuk taruhan. Perjudian bisa mengakibatkan kecanduan, dan lebih parah lagi, net gaming bahkan bisa membuat penggunanya mengalami kerugian, kehilangan banyak harta hingga bisa sampai bangkrut. Apalagi jika sudah kecanduan, bisa sampai membuat orang tersebut dicengkeram utang yang tidak bermanfaat.
- Pornografi
Selain perjudian, konten di internet yang mendapat banyak perhatian adalah pornografi. Di zaman seperti ini, internet memungkinkan penggunanya untuk dapat mencari konten pornografi, melihat serta mengunduhnya dari media yang menyediakannya.
- Pencurian Data Pribadi
Jika membuka media sosial, termasuk Facebook, ada banyak penjahat yang bertujuan untuk menggandakan atau memalsukan akun seseorang. Yang paling marak terjadi adalah pemalsuan akun selebritas atau tokoh publik. Penggandaan data ini bisa saja sangat merugikan pemilik akun yang asli. Jika pembuat akun palsu menggunakan akun duplikat tersebut untuk melancarkan penipuan. Untuk mengatasinya, sebaiknya membatasi privasi data yang miliki dalam media sosial.
- Bullying
Bullying bukan hanya dapat dilakukan seseorang di dunia nyata, seperti di sekolah maupun lingkungan sekitar, hal ini sangat traumatis, terutama untuk anak. Namun bullying juga dapat dilakukan melalui dunia maya. Misalnya dengan memberikan komentar negatif secara massal dan terus menerus pada postingan korban bullying tersebut. Meskipun dilakukan di dunia maya, komentar negatif tersebut tetap akan sangat mempengaruhi mental penerimanya.
- Mengabaikan Orang Sekitar
Segala apapun yang berlebih bisa menciptakan dampak yang buruk, termasuk penggunaan internet. Ketika kamu menggunakan internet terlalu lama, secara tidak sadar kamu bisa mengabaikan keluarga dan orang terdekat. Misalnya, ketika sedang asik menghabiskan waktu di internet, kamu bisa menjadi tidak peka terhadap kehidupan nyata dan orang-orang sekitar, termasuk anggota keluarga, sahabat, ataupun teman bicara kamu.
Ia menekankan, tujuan awal dari penggunaan Internet adalah memberikan kemudahan untuk berkomunikasi dan mendapat informasi dari segala penjuru dunia, namun kenyataannya, internet juga bisa membuat kamu menutup diri dari kehidupan nyata.
“Bagi kebanyakan generasi milenial, internet bisa menjad satu-satunya teman yang bisa dimiliki, sementara waktu bagi keluarga dan orang-orang terdekat diganti dengan jam berselancar di dunia maya,” tuturnya.
Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (KemenKominfo) bersama Siberkreasi. Webinar wilayah Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, Rabu (24/11/2021) juga menghadirkan pembicara, Nur Fitri Amalia (Dosen PGMI & Penggerak Generasi Sukarelawan Mengajar Jember), Mohsi (IAI Miftahul Ulum Pamekasan), Mohammad Sihab (Dosen FEB Untag Surabaya), dan Meitha Kurniasari (Experienced Secretary to BOD) sebagai Key Opinion Leader.
Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital melibatkan 110 lembaga dan komunitas sebagai agen pendidik Literasi Digital. Kegiatan ini diadakan secara virtual berbasis webinar di 34 Provinsi Indonesia dan 514 Kabupaten.
Kegiatan ini menargetkan 10.000.000 orang terliterasi digital pada tahun 2021, hingga tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024. Berlandaskan 4 pilar utama, Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.