8 Ciri-ciri Investasi Bodong
WARTAEVENT.COM, Kab. Blitar – Berbicara tentang investasi memang selalu menarik. Terlebih saat ini isu mengenai investasi sedang naik daun, artinya banyak orang yang mulai melek investasi dengan harapan memiliki kebebasan finansial di masa depan.
Setiap orang ingin berinvestasi secara aman serta memberikan return atau imbal hasil yang menguntungkan dan stabil di masa depan. Tapi, jangan asal investasi, pasalnya ada oknum yang menawarkan investasi bodong demi keuntungannya sendiri.
“Umumnya investasi bodong memberikan iming-iming berupa return yang sangat besar dan instan. Investasi bodong tersebut jelas merugikan investor karena modal utama berisiko hilang dan ujungnya buntung. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk mengetahui ciri-ciri investasi bodong agar tidak mudah tertipu,” papar Didin Miftahudin, Programmer dan Founder Gmath Pro, dalam webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 untuk wilayah Kabupaten Blitar, Jawa Timur, Rabu (29/9/2021).
Ini beberapa ciri-ciri investasi yang tidak aman alias bodong yang perlu diketahui, seperti:
- Menawarkan Keuntungan Terlampau Tinggi
Ciri-ciri investasi bodong yang pertama adalah menawarkan keuntungan atau return yang terlalu tinggi. Memang tujuan dari investasi adalah mencari keuntungan sebanyak-banyaknya, namun keuntungan tersebut harus logis. Umumnya, keuntungan dari investasi jangka panjang adalah sekitar 15 hingga 20%. Jika keuntungan yang ditawarkan dari investasi lebih dari itu, maka patut curiga. Terlebih jika jangka waktunya sangat singkat.
- Keuntungan Dalam Waktu Singkat
Ciri-ciri investasi bodong berikutnya adalah adanya iming-iming keuntungan dalam waktu singkat. Prinsip dasar investasi adalah semakin pendek jangka waktu investasi dan semakin kecil risiko, maka kemungkinan return atau keuntungan yang didapat akan semakin rendah. Sebaliknya, semakin panjang jangka waktu investasi dan semakin besar risiko, maka kemungkinan untuk untung semakin besar.
- Perizinan Bermasalah
Perizinan merupakan syarat mutlak dari investasi legal. Perizinan yang dimaksud didapat dari OJK atau Otoritas Jasa Keuangan. Pada investasi bodong, tidak terdapat izin resmi dari OJK. Oleh karena itu, sebelum berinvestasi, perlu mengecek terlebih dahulu apakah investasi tersebut sudah mendapatkan izin dari OJK atau belum. Jika perizinan bermasalah, maka jangan sia-siakan waktu dan uangmu untuk menyimpan uang pada investasi tersebut.
- Cara Penjualan Tidak Resmi
Investasi bodong juga memiliki ciri-ciri berupa penjualan yang tidak resmi. Investasi legal akan melakukan penjualan baik berupa saham, reksadana, emas, dan lain sebagainya secara resmi. Baik melalui website resmi atau cara penjualan resmi lainnya. Saat berhadapan dengan investasi bodong, kita akan melihat cara penjualan investasi yang terkesan abal-abal dan tidak resmi.
- Diminta Mencari Nasabah Baru
Investasi bodong biasanya akan meminta investor untuk mencari nasabah baru. Jadi akan dijebak dan didesak untuk merekrut anggota atau nasabah baru. Jika perekrutan nasabah baru sifatnya wajib dan memaksa, maka bisa dipastikan investasi yang ditawarkan tersebut sifatnya bodong. Segera hindari dan putus kontak dengan agen agar tidak terjebak di dalamnya.
- Perusahaan dan Produk Tidak Jelas
Berinvestasilah pada perusahaan atau produk yang jelas, karena ciri-ciri investasi bodong berikutnya adalah adanya ketidakjelasan produk dan perusahaan. Produk yang ditawarkan serta perusahaan investasi tidak bisa ditemukan infonya secara valid dan jelas melalui website resmi. Bahkan ketika meminta penjelasan produk dan pengelolaan dana secara detail, mereka akan memberikan jawaban yang tidak jelas dan berputar-putar. Intinya, kita akan didesak untuk segera menyerahkan dana dan setelah itu tidak ada kabarnya. Untuk menghindarinya, kita bisa mengakses website OJK untuk mengetahui apakah produk dan perusahaan investasi tersebut terdaftar atau tidak.
- Pengelolaan Sumber Dana Tidak Transparan
Investasi yang sehat dikelola manajer investasi terpercaya dengan pengelolaan sumber dana yang jelas dan transparan. Sebaliknya, investasi bodong memiliki pengelolaan dana yang tidak jelas dan saat dipertanyakan, mereka tidak memiliki jawaban. Kita wajib curiga jika investasi yang ditawarkan tidak jelas cara pengelolaan dananya, karena ini adalah ciri-ciri investasi bodong.
- Keuntungan Macet
Ciri-ciri investasi bodong yang lain adalah keuntungan yang macet. Ada investasi bodong yang memberikan return di awal sesuai dengan penawaran (bahkan lebih tinggi) dengan harapan calon investor akan menambahkan dana yang lebih besar. Namun setelah dana kembali disetor, keuntungan yang seharusnya dibagi mendadak macet. Uang kamu dibawa kabur tanpa bara yang jelas.
Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (KemenKominfo) bersama Siberkreasi. Webinar wilayah Kabupaten Blitar, Jawa Timur, Rabu (29/9/2021) juga menghadirkan pembicara Herry Darmawan (Relawan TIK Surabaya & CEO AXELBIT Tranning Center), Drg. Silvia (Founder @Lashtiqueid), Hani Fibianti (MOLECULA Indonesia), dan Ribka Dhenok Setyasumarga (Content Creator & Makeup Enthusiast) sebagai Key Opinion Leader.
Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital melibatkan 110 lembaga dan komunitas sebagai agen pendidik Literasi Digital. Kegiatan ini diadakan secara virtual berbasis webinar di 34 Provinsi Indonesia dan 514 Kabupaten.
Kegiatan ini menargetkan 10.000.000 orang terliterasi digital pada tahun 2021, hingga tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024. BerlAndaskan 4 pilar utama, Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.