News

Ini Pentingnya LCCT Untuk Kejar 20 Juta Wisman

Warta Event – Jakarta.Untuk Meningkatkan Devisa Negara, Menteri Pariwisata, Arief Yahya, dalam Rapat Koordinasi Percepatan Pembangunan Sektor Pariwisata, menyatakan pentingnya Low Cost Carrier Terminal (LCCT) untuk mengejar target kunjungan wisatawan mancanegara.

“Pertumbuhan penumpang Low Cost Carrier naik 55% per-tahun, jauh lebih tinggi dibandingkan dengan Full Service Carriers (FSC) yang hanya sekitar 7%,” tambah Menpar Arief Yahya di Kantor Kemenko Kemaritiman, Kamis (12/07/2018) kemarin.

Menpar Arief kembali menegaskan, bahwa target yang diberikan presiden ke Kementerian pariwisata agar pertumbuhan harus 20 persen, kalau ikut Full Service Carriers maka pertumbuhan tidak akan pernah tercapai. Maka harus dengan Low Cost Carrier.

Indonesia hingga kini belum memiliki LCCT, sehingga low cost carrier yang mendarat di Indonesia seperti Air Asia, Scoot, Jetstar dan lainnya harus menggunakan terminal full service yang harganya lebih tinggi. Dengan adanya terminal LCC, maka airlines bisa memotong biaya operasional hingga 50 persen, namun akan memiliki traffic yang meningkat dua kali lipat.

Menpar Arief memberikan contoh beberapa bandara di Jepang yang telah membangun LCCT, seperti Bandara Narita, Kansai, Naha, dan Nagoya. Bandara Narita yang baru membangun T3 sebagai LCCT pada April 2015 ini, pax traffic LCC-nya terus tumbuh dari 11.5 persen menjadi 31 persen pada 2017.

“Hasilnya turis inbound ke Jepang tumbuh 33 persen dari tahun 2011 sampai dengan 2015 dan menjadi the fastest rate in the world, mencapai 28,7 juta turis pada 2017,” kata Menpar.

Walaupun LCC identik dengan budget traveler, namun Menpar tidak khawatir bila nantinya wisatawan yang berkunjung memiliki spending yang kecil. Contohnya Thailand, punya banyak terminal LCC, namun Average Revenue per Arrival-nya (ARPA) mencapai 1.500 dolar AS.

“Sementara Indonesia masih di angka 1.200 dolar AS. Tingkat keterisian penumpang (okupansi) pesawat ke destinasi biasanya juga lebih banyak untuk kelas ekonomi,” urai Menpar Arief yakin bahwa penggunaan LCCT tidak mempengaruhi ARPA.

Menpar Arief pun memproyeksikan pembangunan LCCT di bandara yang telah memiliki lebih dari satu terminal sehingga salah satu terminalnya bisa diarahkan untuk LCCT. Dengan adanya LCCT di Indonesia, tentunya akan ikut mendorong pencapaian target kunjungan 20 juta wisman. [Ulung]