Ingin Ketemu Sang Cenderawasih Ini Rahasianya
wartaevent.com – Tambrauw. Burung Cenderawasih menjadi salah satu burung paling populer di negeri ini setelah burung Garuda, lambang negara Indonesia. Meski demikian, burung berbulu cantik ini paling banyak ingin diketahui rahasianya oleh setiap orang. Mulai dari kapan ia bersolek, menari, hingga berkicau di alam bebas.
Kabupaten Tambrauw, Papua Barat, merupakan tempat endemik dari si cantik berbulu halus ini. Anda pun harus menempuh jalur darat dan membelah hutan belantara di Timur Indonesia tersebut. Untuk mencapai kesini, Anda harus melalui perjalanan udara selama kurang lebih empat jam dari Jakarta.
Jarak tempuhnya tentu akan berbeda, bergantung lokasi asal yang dipilih. Selanjutnya, perjalanan darat yang ditempuh dari satu lokasi ke lokasi lain cukup jauh, pun belokan tajam dan jalan bebatuan masih banyak ditemui. Dibutuhkan fisik dan kendaraan yang prima untuk melewatinya.
Dibalik hutan lebat Tambrauw ini lah pesona burung Cenderawasih bersembunyi. Ada dua titik pengamatan untuk mengintip si cantik ini yakni dari titik pengamatan Hutan Vicirie, Distrik Miyah, dan Hutan Nunggou di Distrik Sausapor.
Mengamati burung cenderawasih di bumi asalnya merupakan sebuah pengalaman berharga. Untuk memasuki area pengamatan burung cenderawasih, Anda harus menyusuri jalan hutan selama kurang lebih 40 menit, setelah itu dilanjutkan dengan berjalan kaki memasuki Hutan Nonggou di Distrik Sausapor.
Harga tiketnya yakni Rp150.000 perorang, sementara harga jasa guide lokal Rp150.000 untuk empat orang. Seorang warga lokal menunjukan sebuah jalan di mulut hutan sebagai petapakan menuju lokasi persembunyian untuk melihat cendrawasih.
Baca Juga : Kembangkan Pariwisata, Kabupaten Tambrauw Terus Benahi Infrastruktur
Jalan tersebut merupakan jalan yang dibuat warga lokal dengan menyusun dahan dan akar di tanah sehingga membentuk jalan berundak. Panjang jalan yang ditempuh sekitar 300 meter dengan keadaan jalan menanjak yang cukup curam, mencapai 45 derajat.
Berbeda, jika wisatawan berkunjung ke Hutan Vicirie di Miyah, lokasi persembunyian untuk melihat cenderawasih ditempuh dengan waktu yang lebih singkat. Jarak tempuh dari tempat parkir mobil ke lokasi persembunyian hanya 100 meter dengan jalan yang cenderung landai. Untuk harga tiket, sama dengan harga tiket di Distrik Sausapor.
Lokasi persembunyian bagi yang ingin berkegiatan pengamatan burung, dibuat berupa pohon kering dan hijau yang disusun rapi menyerupai pohon liar, di sela – sela daun hijau itulah yang menjadi tempat pengamatan burung.
Baik di Miyah maupun Sausapor, ada aturan tidak tertulis bagi wisatawan yang mau melihat langsung keindahan burung cenderawasih. Sebaiknya wisatawan datang pada waktu pagi buta, pada saat itu kemungkinan untuk melihat burung lebih banyak.
Baca Juga : Ada Blue dan Green Wonder di Kabupaten Tambrauw
Selain itu, wisatawan harus menjaga ketenangan karena suara bising dan ribut bisa menganggu ketenangan burung sehingga enggan datang. Berpakaian gelap serta tidak memakai wewangian merupakan syarat berikutnya.
Setelah itu, kesabaran pun dibutuhkan. Wisatawan harus menunggu beberapa saat sampai si cantik cenderawasih tersebut muncul. Kadang mereka hanya melintas, kadang hinggap cukup lama di dahan pohon sehingga bisa diabadikan melalui lensa kamera.
Tidak perlu takut merasa bosan karena harus menunggu dalam diam, suara merdu burung cenderawasih dan burung lainnya yang terdengar bersautan dari kejauhan juga cukup menghibur.
Pengamatan ini menjadi menarik karena kesempatan untuk melihat burung cenderawasih tidak selalu ada. Jika beruntung, wisatawan bisa melihat belasan ekor cenderawasih yang sedang bermain – main. Namun bila belum beruntung, hanya ada beberapa ekor yang melintas.[*]