KEK Pantai Timur Sungailiat Kembangkan Konsep Cultural Tourism
Wartaevent.com, Kabupaten Bangka- Direktur PT Pantai Timur Sungailiat, Thomas Jusman memaparkan konsep rancangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pantai Timur Sungailiat. Dihadiri 15 Media yang tergabung dalam Forwapar (Forum Wartawan Pariwisata), Thomas memaparkan lahan seluas 600 hektar yang jadikan KEK Pantai Timur Sungailiat akan dibangun perhotelan, kawasan kebudayaan, aktivitas bahari, laizure hingga lapangan golf berstandar internasional.
Kawasan ini pada 5 November 2018 oleh Menko Perekonomian Darmin Nasution, sudah di setujui, namun masih ada catatan mengenai pertambangan di wilayah laut KEK Pantai Timur Sungailiat.
“Pembangunan KEK Pantai Timur ini sejalan dengan keinginan Gubernur Babel Erzaldi Rosman Djohan dan Menteri Pariwisata Arief Yahya, saat ini Bangka Belitung masuk ke ekonomi pariwisata. Kawasan KEK ini menjadi trigger untuk pengembangan pariwisata, investor akan tertarik masuk dikawasan ini. Sedangkan Konsepnya mencakup wisata bahari, wisata budaya, agrowisata, sport tourism, Wallness Tourism dan Leizure, ” kata Thomas saat memberikan keterangan pers, di Pantai Tanjung Pesona, Sungailiat, (25/9/2019)
Diakui Asep Setiawan, Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Bangka, Bangka memiliki keunggulan potensi wisata budaya, kehidupan masyarakatnya sangat harmonis. Masyarakatnya rukun damai dan hidup saling berdampingan. Sekakigus, Bangka diberikan karunia keindahan bahari berpasir putih oleh Tuhan. Kehidupan harmoni ini tersirat dalam bangunan Klenteng yang berdampingan dengan Masjid di Mentok, Bangka Barat.
Keunggulan Bangka Belitung ini sebagai miniatur Indonesia ada keragaman suku budaya seperti di Muntok yang menjadi kota sejarah dan di Sungailiat ada kawasan penunjang yang menjadi kawasan religi Puri Tri Agung.
Untuk itu pihaknya ingin mengembangkan suatu kawasan yang disebut Wonderful Sungailiat Bangka, menjadi new integrited tourism destinasion (destinasi pariwisata baru yang saling terintegritas).
Diakui Thomas Wonderful Sungailiat Bangka ini memiliki keindahan alam Pantai Timur yang memang sejak dulu dikelilingi dengan batuan alam yang indah.
“Kami mengembangkan kawasan ini dengan kawasan terpadu dengan memberdayakan masyarakat setempat dalam hal ini ada kawasan penunjang yaitu desa pariwisata di Rebo dan Rambak, yang sebelumnya bekas penambangan dan kini menjadi destinasi wisata nan indah,” jelas Thomas.