Travel

Menikmati Keindahan dan Menghirup Udara Segar dari Menara Pandang Tele di Samosir

WARTAEVENT.com – Samosir. Danau Toba masih menjadi magnit bagi wisatawan saat berkunjung ke Sumatera Utara. Dan, banyak cara untuk menikmati keindahan destinasi yang terbentuk dari letusan gunung api purba ini.

Akibat letusan tersebut, secara administratif kini pengelolaan Danau Toba menjadi milik tujuh kabupaten yang ada di provinsi Sumatera Utara, salah satunya adalah Kabupaten Samosir.

Baca Juga : Ritual Manortor Persembahan yang Mulai Terkikis dan Mahal

Dari Kabupaten Samosir, wisatawan dapat menikmati panorama Danau Toba langsung dari bibir danau dan dari atas ketinggian seperti dari menara pandang tele. 

Lokasi menara pandang tele ini berada di Desa Turpuk Limbong, Kecamatan Harian, Kabupaten Samosir ini posisinya persis di jalan raya yang menjadi lintasan berbagai moda transportasi umum yang menghubungkan antar wilayah kabupaten dan provinsi.

Pernah Dikelola 3 Kabupaten Berbeda 

Menara Pandang Tele ini pernah dikelola okeh 3 Kabupaten yakni Tapanuli Utara, Toba Samosir dan Samosir.

Abdul Sitanggang, Staf Dinas Pariwisata Kabupaten Samosir belum lama ini saat menerima grup kunjungan dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif belum lama ini menjelaskan bahwa Kaldera yang telah diakui oleh geopark internasional ini berada di ketinggian 1.479 mdpl.

Abdul yang kesehariannya bertugas sebagai penjaga tiket di menara pandang tele ini pun menjelaskan, jika destinasi di atas ketinggian ini didirikan pada tahun 1988 dan di resmikan oleh Bupati Tapanuli Utara.

Baca Juga : Menjual Medali dan Pin Emas Demi Membangun Taman Eden 100

“Secara pengelolaan menara pandang tele ini cukup unik karena pernah dikelola oleh tiga kabupaten yang berbeda yaitu Tapanuli Utara,  Toba Samosir dan sekarang dipegang oleh Kabupaten Samosir,” ungkap Abdul.

Tidak hanya unik secara pengelolaan, gardu pandang menara tele ini pun menawarkan sudut pemandangan Danau Toba yang indah, diantara bukit barisan, dan beberapa air terjun yang mengalir dari lereng bukit.

Akibat Pandemi Covid-19 Jumlah Kunjungan Menurun

Wisatawan mengabadikan keindahan kaldera Danau Toba dengan tetap menjaga jarak.

Saat menyambangi di tengah kondisi pandemi Covid-19 menara pandang tele memang terlihat lengang. Tidak terlihat penumpukan atau kerumunan jumlah wisatawan dalam sekala besar. Terlebih lagi saat itu adalah hari biasa.

Baca Juga : 3 Cara Kemenparekraf Ajak Generasi Millennial Mempromosikan dan Berwisata Kembali ke Danau Toba

Di lokasi, pihak pengelola menara pandang tele telah menyediakan fasilitas mencuci tangan, tanda jaga jarak, dan wajib menggunakan masker. 

Menara pandang tele yang memiliki ketinggian 25 meter ini buka setiap hari dari pukul 07.30 – 18.00 WIB dengan harga tiket masuk sebesar Rp7000 per wisatawan.

Saat pandemi Covid-19 seperti ini jumlah kunjungan maksimal per hari hanya mencapai 25 orang.

Untuk saat ini, profil wisatawan yang berkunjung ke destinasi ini adalah orang lokal, luar daerah, dan pengendara yang sedang melintas di jalan raya ini. Itu pun jumlahnya sangat kecil.

Baca Juga : Gairah Berwisata ke Danau Toba Menurun, Ini Upaya Pemerintah Sumatera Utara

“Sebelum pandemi Covid-19  datang, menara pandang tele ini setiap hari libur nasional dan hari raya dapat mencapai 2.100 orang per hari, kemudian saat weekend mencapai 500 orang, dan untuk week day diangka 50 orang,” urai Abdul.

Namun, saat seperti ini di tengah pandemi menara pandang tele ini hanya dikunjungi 140 orang itu pun di hari libur nasional dan hari raya. Sedangkan untuk hari-hari biasa maksimal hanya 25 orang. [*]

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *