Yuk, Hemat Saat Belanja Online dengan Cara Ini
WARTAEVENT.com, Kab. Ngawi – Sering kali kita boros dalam belanja online, entah itu kebutuhan atau memenuhi gaya hidup. Padahal niat kita dari awal bagaimana uang yang didapat bisa digunakan untuk hal yang lebih bermanfaat alias berusaha tidak boros. Semua ini memang dipengaruhi beberapa faktor, namun tetap saja rasanya cukup sulit dihentikan.
Berbelanja yang tidak terkontrol seringkali menimbulkan masalah bagi diri kita sendiri. Hal itu diungkapkan Ivan Edbert Dermawan, Business Manager V Entertaiment, saat Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 Kabupaten Ngawi, Senin (14/06/2021).
“Terlalu sibuk berbelanja bisa saja membuang banyak waktu. Selain itu yang paling penting adalah soal uang yang kabur begitu saja karena terlalu boros, tentu membuat keinginan buat kaya makin sulit dicapai. Tentunya karena beberapa faktor sulit untuk mengatur keinginan ketika berbelanja apalagi jika sudah di tempat belanja. Jika cita-cita kita ingin jadi kaya namun belum bisa mengatur cara belanja, maka hal tersebut cuma jadi angan-angan saja,” paparnya.
Lanjutnya, shopping juga punya manfaat buat tubuh, seperti produksi horman baik bagi tubuh. Ketika kita melihat barang yang disuka maka tubuh akan memproduksi hormon oksitosin dan endorphin, meningkatkan kesehatan otak, hormon endorphin yang diproduksi otak, akan membuat kita merasa senang. Otak pun akan lebih bersemangat dan awet muda, meningkatkan kemampuan berhitung saat berbelanja kita ditutut untuk cermat berhitung. Mulai dari melihat persentase potongan harga sampai pilihan pengiriman.
“Selain manfaat baik, belanja juga memiliki dampak buruk, seperti sesuatu yang berlebihan itu tidak baik. Berlebihan memiliki arti wajar. Sesuatu yang tidak wajar jelas tidak baik, compulsive buying disorder (ganguan control implus dan kecanduan prilaku), dan penurunan nilai kekayaan,” ujarnya.
Ivan menjelaskan, trik menjadi kaya karena belanja adalah saat belanja berbagai kebutuhan, adalah belanja cerdas. Saat ingin mengeluarkan uangnya didasari pada perencanaan. Membeli sesuatu yang menjadi kebutuhan, bukan keinginan.
“Jadi dari hasil gaji sudah dibuat manajemen keuangan dengan rincian investasi 40 persen, kebutuhan hari 30 persen, dana cadangan 20 persen, dan belanja shopping 10 persen. Belanja tidak salah, asal tidak berlebihan, belanja sesuai kebutuhan, bukan keinginan, belajar instrumen investasi yang baik dan cocok,” paparnya.
Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) bersama Siberkreasi di wilayah Kabupaten Ngawi, Jawa timur, Senin (14/62021) ini juga menghadirkan pembicara lain seperti Abimanyu Poncoatmojo Iswinarno (Asisten Administrasi Umum Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur), Ferally Mahardika (Digital Media Business Manager Eventori), Muhammad Safreza (IT Manager at Eventori), dan Key Opinian Leader, Untsaa Nabilla yang juga seorang Veterinar.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program Literasi Digital di 34 Provinsi dan 514 Kabupaten dengan 4 pilar utama. Di antaranya Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.