Lifestyle

Lahir dengan Privilese, Memang Bisa Pilih Dilahirkan Siapa?

 WARTAEVENT.com – Jakarta. Media sosial Twitter belakangan ramai dengan isu ‘privilese sejak lahir’. Apakah itu? Secara harfiah, kata privilese sendiri diartikan sebagai ‘hak istimewa’, maka isu privilese sejak lahir itu membahas tentnag kemudahan-kemudahan hidup orang-orang yang dia dapatkan ketika lahir ke dunia.

Misalnya, A adalah orang yang terlahir dari keluarga kaya, terkoneksi, punya paras rupawan, bisa sekolah hingga jenjang tertinggi, kemudian akhirnya mendapatkan karier terbaiknya. Hidupnya tidak pernah kesulitan, setidaknya secara finansial, dan bisa meraih apa pun yang dia inginkan.

Yang jadi keributan adalah apakah memiliki privilese bawaan lahir ini salah. Kalau pun salah, siapa yang harus dipersalahkan? Ada ungkapan lama yang menyatakan, “Kita tidak bisa memilih dilahirkan oleh siapa, tetapi kita bisa memilih ingin menjadi orang seperti apa.”

Baca Juga : Media Sosial, Pemimpin dan Masyarakat

Bila memang seseorang terlahir sebagai manusia berprivilese tinggi, tentu itu bukan pilihannya. Namun, menjadi pertanyaan bila dia tidak memanfaatkan privilesenya untuk menjadi sesuatu yang membawa manfaat bagi orang lain.

Banyak memang kasus orang-orang yang sukses karena memang orang tuanya yang mewariskan kesuksesan tersebut. Misalnya saja, Elon Musk. Siapa yang tidak kenal dengan bapaknya perusahaan otomotif Tesla tersebut.

Elon lahir bukan dari keluarga sembarangan. Ayahnya, Errol Musk, adalah seorang ahli dalam bidang teknik yang memiliki perusahaan di Afrika Selatan. Sementara itu, ibunya, Maye Musk, datang dari keluarga berkelas dan telah menjadi model terkenal sejak usia 15 tahun.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *