Beberapa Tanda Yang Menunjukan Adanya Penyadapan Pada Ponsel Kita
WARTAEVENT.com – Situbondo. Semakin maju dan canggihnya teknologi, semakin luas pula kejahatan dapat terjadi. Salah satu contohnya dapat terjadi pada handphone alias ponsel yang sering kita gunakan. Hampir semua pekerjaan yang membutuhkan komputer bisa diselesaikan hanya melalui handphone. Bahkan kita lebih merasa kehilangan jika yang tertinggal handphone ketimbang dompet. Karena peran dompet pun bisa digantikan handphone.
Hal itu diungkapkan Ediyanto, Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Abdurachman Saleh Situbondo (UNARS), saat menjadi pembicara dalam Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 wilayah Kabupetan Situbondo, Jawa Timur, Kamis (15/7/2021).
Lanjutnya, handphone sudah seperti kebutuhan primer bagi orang zaman sekarang. Karena itu pula, handphone rawan jadi sasaran kejahatan karena tersimpan banyak data berharga. Salah satunya disadap. Kejadian seperti ini memang sudah banyak terjadi.
“Penyedapan handphone bisa terjadi kapan saja tanpa mengenal korbannya. Pengguna harus waspada dengan praktek tersebut karena peretas mencari data-data penting dalam ponsel,” ujarnya.
Ia menjelaskan, ponsel yang disadap umumnya menimbulkan tanda-tanda khusus. “Kamu bisa mengetahuinya dengan munculnya keanehan pada ponsel seperti peningkatan data seluler, munculnya iklan yang tidak diinginkan dan masih banyak hal aneh lainnya,” paparnya.
Berikut ini beberapa tanda yang menunjukan adanya penyadapan oleh pihak tertentu pada ponsel, seperti masalah baterai, peningkatan penggunaan data seluler, iklan dan aplikasi yang tidak diinginkan, masalah aplikasi, teks dan pesan aneh, situs web terlihat berbeda di handphone.
Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (KemenKomInfo) bersama Siberkreasi wilayah Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, Kamis (15/7/2021) ini juga menghadirkan pembicara Dini Noor Aini (Dosen Fisip Universitas Abdurachman Saleh Situbondo (UNARS)), Agung Gita Subakti (Lecturer Specialist S2 Universitas Bina Nusantara), Lina Yuriyana Soeherman (Kasie Pengembangan dan Perluasan Kesempatan Kerja pada Dinas Tenaga Kerja), dan M. Sofyan Sahuri (Key Opinion Leader & Video Content Creator).
Gerakan Nasional untuk Indonesia #MakinCakapDigital ini berlandaskan 4 pilar utama, Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills). Dan melibatkan 110 lembaga juga komunitas sebagai agen pendidik Literasi Digital.
Kegiatan yang diadakan di 34 Provinsi Indonesia dan 514 Kabupaten ini dilaksanakan secara virtual berbasis webinar. Dengan menargetkan 10.000.000 orang terliterasi digital pada tahun 2021, hingga tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024. Dengan maksud dan tujuan utamanya membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital. (*)