News

Meminimalisir Dampak Negatif Gawai ( Gadget)

WARTAEVENT.COM, Kab. Tuban – Era digital saat ini bisa menjadi salah satu kekhawatiran orang tua. Betapa tidak, hanya dengan gawai di tangan anak dapat dengan bebas mengakses berbagai informasi di dunia internet. Tidak menjadi masalah bila informasi itu positif dan bisa mendukung tumbuh kembang anak.

Hal ini diungkapkan, Aprilia Frinanda Setiawan, Key Opinian Leader & Video Content Creator, saat menjadi pembicara dalam Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 untuk wilayah Kabupaten Tuban, Jawa Timur, Jumat (16/7/2021).

Ia menerangkan, namun bagaimana bila anak mengakses informasi negatif seperti pornografi, kekerasan, narkoba, atan sejenisnya. Karena era saat ini, rasanya sulit bila orangtua melarang anak memakai gawai, apalagi menjauhkannya.

Lanjutnya, untuk meminimalisir dampak negatif gawai (Gadget), ada beberapa tips bagi orang tua:

  1. Prinsip dasar jangan ‘memberikan’ gawai menjadi milik anak. Katakanlah ”Ayah meminjamkan gawai ini padamu dengan kesepakatan. Kalau ada hal-hal negatif, gawai ini ayah ambil”. Jadi kalau anak membuka berbagai konten negatif, orang tua berhak mengambil gawai dari anak.
  1. Jangan ragu untuk menetapkan aturan pukul 18.00 – 21.00 WIB adalah waktu tanpa gawai. Gunakan waktu sebagai waktu bagi keluarga untuk berkumpul, berbincang-bincang, bermain dan belajar.
  1. Terapkan aturan penggunaan gawai harus di luar kamar dan sebisa mungkin dihadapan orang tua. Larang penggunaan gawai di kamar tidur.
  1. Saat menggunakan laptop, usahakan agar posisikan layar terlihat semua orang di rumah.
  1. Bila di rumah ada Wi-Fi, terapkan aturan Wi-Fi hanya dinyalakan saat ada orang yang dewasa mengawasi dan harus ada konsistensi dari kesepakatan itu.
  1. Pasang aplikasi parental control yang mencakup situs-situs yang diblokir dan pengaturan waktu pemakaian gawai.
  1. Orang tua perlu secara rutin memeriksa history atau sejarah penelusuran di gawai. Tegaskan pada anak, orang tua berhak menentukan hal itu karena gawai itu milik orang tua dan anak hanya meminjamnya.
  1. Selalu buka komunikasi dan tidak langsung menuduh anak. Gali informasi apa yang sesungguhnya terjadi. Orang tua harus tegas tetapi santun.

Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (KemenKomInfo) bersama Siberkreasi wilayah Kabupaten Tuban, Jawa Timur, (16/7/2021) ini juga menghadirkan pembicara Anggia Kalista (Ketua Program Studi Teknik Industri UNIROW Tuban), Eni Mahzumah (Guru SMK 1 Tambakboyo), Clara Marisa Purnamasari (Associate Wealth Planner & International Campus Ambassador at IMUN), dan Anis Khoiriyah sebagai Key Opinion Leader.

Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital melibatkan 110 lembaga dan komunitas sebagai agen pendidik Literasi Digital. Kegiatan ini diadakan secara virtual berbasis webinar di 34 Provinsi Indonesia dan 514 Kabupaten.

Kegiatan ini menargetkan 10.000.000 orang terliterasi digital pada tahun 2021, hingga tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024. Berlandaskan 4 pilar utama, Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *