Yang Dilakukan Orang Tua Ketika Mendampingi Anak Mengakses Perangkat Digital
WARTAEVENT.COM, Kab. Tulungagung – Harus diakui betapa sulitnya menjadi orangtua di zaman digital seperti sekarang ini. Karena anak-anak yang belum berusia tiga tahun sudah memegang gadget seperti smartphone atau tablet. Orang tua pun cenderung memberikan begitu saja perangkat digital bergerak tanpa tahu risiko yang menghantui anak mereka.
Hal itu diungkapkan Selamet, Wakil Ketua Relawan TIK Jawa Timur, saat menjadi pembicara dalam Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 untuk wilayah Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, Jumat (16/7/2021).
“Karena ketika anak memasuki masa remaja, datanglah serangan situs media sosial yang tidak bisa dihindari, mulai dari Facebook, Instagram, Twitter dan aplikasi lainnya. Isu-isu penting muncul mulai dari sexting dan cyberbullying yang menghabiskan banyak waktu online anak dibanding mengerjakan pekerjaan rumah,” ungkapnya.
Lanjutnya, zaman digital. Pada dasarnya pengasuhan digital adalah pola pengasuhan anak yang disesuaikan dengan kebiasaan anak yang begitu akrab dengan perangkat digital. Dalam pengasuhan digital ada tujuh langkah yang perlu dilakukan oleh setiap orang tua, yaitu sebagai berikut:
- Selalu tingkatkan komunikasi dengan anak, komunikasi menjadi kata kunci, membangun komunikasi dengan anak adalah langkah terpenting dalam pengasuhan anak di era digital ini. Luangkan waktu untuk berinteraksi intens dengan anak, seperti berolahraga bersama, bermain jalan-jalan dan sebagainya. Jika anak mau terbuka kepada orang tua, maka lebih mudah menjaganya.
- Bekali diri dengan terus belajar, orang tua minder untuk belajar teknologi digital. Mereka merasa tertinggal dari anaknya. Betul, generasi digital native akan jauh lebih mudah mengadopsi teknologi ini dibanding orang tuanya yang berasal dari generasi digital immigrant. Akan tetapi bukan berarti orang tua tidak perlu upaya untuk belajar, paling tidak mereka harus terus membekali diri untuk mengetahui berbagai aktivitas anak di internet. Orang tua bisa mencari informasi di Google, mencari tahu baik buruknya aplikasi/games yang digunakan, dan mencari berbagai referensi.
- Gunakan fitur dan aplikasi untuk menjaga anak di internet, terkadang orang tua memerlukan bantuan tools untuk dapat menjaga anaknya di internet. Fitur-fitur seperti Safe Search di Google, Restriction Mode di YouTube, Pembatasan usia di PlayStore dan sebagainya, perlu diaktifkan. Selain itu, orang tua juga bisa memanfaatkan aplikasi Parental Control, sebuah aplikasi yang dapat memonitor aktivitas anak di internet, mengatur screen time, menentukan aplikasi mana yang bisa digunakan atau tidak, melihat lokasi dan sebagainya.
- Buat aturan bersama dan terapkan konsekuensinya, aturan penggunaan internet perlu dibuat bersama oleh orang tua dan anak. Ya, bukan orang tua yang membuat aturan dan meminta anak untuk mematuhinya, tetapi dibuat bersama dengan mendiskusikan segala dampak dan kosekuensinya. Jika perlu, aturan ini dicetak dan ditandatangani bersama
- Jadi teman dan ikuti anak di medsos, tapi jangan berlebihan, orang tua perlu mengetahui aktivitas anak di media sosial. Jadilah teman dan follower-nya di media sosial. Akan tetapi perlu diingat, kita harus menghargai ruang dan kebebasan mereka di ranah daring. Jangan terus-terusan stalking akun anak, apalagi membanjiri setiap postingannya dengan komentar orang tua. Jangan lupa untuk mendorong anak membuat jejak digital yang positif di media sosial.
- Jelajahi, berbagi dan bermain bersama anak, internet adalah media yang relatif baru, jadikanlah media ini sebagai tempat untuk bermain bersama anak. Berbagai aktivitas bisa dilakukan orang tua bareng anak seperti menonton video di YouTube, mencari informasi, bermain games, dan sebagainya. Jelajahi dunia ini bersama, ceritakan pengalaman online kita kepada anak, dan sebaliknya, jangan malu untuk bertanya dan belajar segala hal di internet dari anak kita.
- Jadilah teladan digital yang baik, buah tidak jatuh jauh dari pohonnya. Perilaku anak akan meniru yang dilakukan orang tuanya. Kalau mau anak bersikap bijak dalam menggunakan teknologi ini, maka itu dimulai dari orang tuanya memberi contoh baik. Misalnya membatasi waktu penggunaan gawai khususnya di depan anak, memposting hal baik di medsos, berkomunikasi santun dan sebagainya.
Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (KemenKomInfo) bersama Siberkreasi wilayah Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, Jumat (16/7/2021) ini juga menghadirkan pembicara Sisi Suhardjo (General Manager Public Relation IRIS Jakarta), Fikri Mohammad Hakim (Senior Manager Safety Garuda Indonesia), dan Abdul Rachman (Founder Solusi Holistic & CEO Mara Group).
Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital melibatkan 110 lembaga dan komunitas sebagai agen pendidik Literasi Digital. Kegiatan ini diadakan secara virtual berbasis webinar di 34 Provinsi Indonesia dan 514 Kabupaten.
Kegiatan ini menargetkan 10.000.000 orang terliterasi digital pada tahun 2021, hingga tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024. Berlandaskan 4 pilar utama, Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.