Fenomena Belanja Online Sedang Trend Di Indonesia
WARTAEVENT.COM, Kab. Malang – Potensi Belanja online di Indonesia semakin berkembang pesat. Terbukti Indonesia telah menjadi pasar untuk perdagangan online atau e-commerce terluas di Asia Tenggara. Pertumbuhan pesat pangsa pasar e-commerce di Indonesia menarik perhatian masyarakat.
Dengan jumlah pengguna internet yang mencapai angka 82 juta orang atau sekitar 30 persen dari total penduduk di Indonesia, pasar e-commerce menjadi tambang emas yang sangat menggoda bagi sebagian orang yang bisa melihat potensi ke depannya. Tak bisa dipungkiri, saat ini gaya belanja masyarakat Indonesia mulai beralih. Dari bertransaksi secara konvensional, kini masyarakat kita lebih suka belanja online.
Menurut Tino Agus Salim, Profesional Trainer & Motivator, fenomena belanja online sedang terjadi di Indonesia, dan salah satu faktornya adalah pertumbuhan e-commerce yang juga semakin pesat.
“Dengan pertumbuhan tersebut, Bank Indonesia memperkirakan ada 24,7 juta orang yang berbelanja online. Nilai transaksi e-commerce mencapai Rp144 triliun pada 2018,” papar Tino, saat menjadi pembicara dalam Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 untuk wilayah Kabupaten Malang, Jawa Timur, Rabu (21/7/2021).
Lanjutnya, tingginya minat masyarakat untuk berbelanja lewat internet memang dipicu oleh kemajuan teknologi. Namun tak hanya itu, belanja online juga makin diminati karena menguntungkan pelakunya dari segi finansial.
Fenomena perkembangan belanja online menjadi alasan masyarakat mulai beralih dari offline menuju ke online. Ketertarikan masyarakat tersebut disebabkan kemudahan belanja online, seperti:
- Beragam produk tersedia dengan deskripsinya, toko online memberikan variasi produk yang ditawarkan kepada pengunjung agar lebih mudah memilih dan membeli. Produk tersedia dari distributor besar hingga kecil dan memiliki harga bervariasi sesuai kualitas dan kuantitas.
- Segala kategori produk tersedia, mulai dari barang elektronik, komputer, smartphone, fashion, olahraga, dapur, hingga souvenir. namun banyaknya produk ditawarkan melalui toko online, maka pembeli perlu melihat deskripsi produk untuk dapatkan penawaran terbaik.
- Berbagai macam pembayaran produk tersedia, belanja online menjadi aktivitas ekonomi ketika terjadi pembayaran atas produk yang dibeli. Pembayaran menjadi proses transaksi yang penting karena dilakukan setelah ada kesepakatan. Proses pembayaran semakin cepat dan terpercaya maka ketertarikan pembeli semakin meningkat. Beberapa penggiat dunia usaha dengan menawarkan berbagai macam pembayaran secara offline hingga online. Tujuan utamanya untuk mempermudah pembeli mendapatkan barang secara praktis dan murah.
- Jangkauan pengiriman barang semakin luas, pengiriman barang umumnya dilakukan setelah terjadi proses transaksi pembayaran. Namun ada juga pengiriman barang dilakukan sebelum transaksi pembayaran. Pengiriman barang dilakukan secara cash on delivery (cod) atau jasa ekspedisi seperti JNE dan TIKI. Bagi orang yang menggunakan jasa pengiriman barang dikenakan persyaratan tertentu terkait deskripsi produk.
- Dapat diakses melalui berbagai media, keterjangkauan akses toko online menjadi salah satu perhatian pelaku bisnis e-commerce. Pembeli dengan berbagai kalangan memiliki kecenderungan mengunjungi toko online dengan akses media yang berbeda. Beberapa e-commerce mulai menyediakan akses luas mulai dari website hingga mobile apps. Upaya tersebut tidak lain untuk menjangkau pembeli di berbagai kalangan.
Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (KemenKomInfo) bersama Siberkreasi. Webinar wilayah Kabupaten Malang, Jawa Timur, Rabu (21/7/2021) ini juga menghadirkan pembicara Zulham Mubarak (Pengusaha IT & Praktisi Tehnologi Informasi), Danis Kirana (Co-Founder Dako and Brand Comunication & Praktisi Komunikasi), Ziadatul Hikmiah (Dosen Psikologi Universitas Brawijaya Malang), dan Novi Tri Agustin sebagai Key Opinion Leader.
Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital melibatkan 110 lembaga dan komunitas sebagai agen pendidik Literasi Digital. Kegiatan ini diadakan secara virtual berbasis webinar di 34 Provinsi Indonesia dan 514 Kabupaten.
Kegiatan ini menargetkan 10.000.000 orang terliterasi digital pada tahun 2021, hingga tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024. Berlandaskan 4 pilar utama, Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.