Ini Langkah Efektif Mengatasi Anak Kecanduan Gadget
WARTAEVENT.COM, Kab. Blitar – Zaman teknologi yang semakin canggih tentu membuat banyak orangtua mengeluh anaknya menjadi kecanduan dengan gadget. Tak hanya orang dewasa saja, anak-anak pun merasakan demikian. Jika dibiarkan, nantinya ini akan menganggu kesehatan anak. Mulai dari kesehatan fisik, bahkan kesehatan mental akan dialami anak jika terus menerus menatap gadget.
Teknologi memang berperan penting dalam membantu perkembangan buah hati tercinta. Namun perlu membatasi penggunaannya agar anak tidak alami berbagai gangguan kesehatan akibat kecanduan gadget.
“Karena penggunaan gadget membuat si kecil menjadi lupa makan, malas pergi ke sekolah, hingga marah dan menangis saat gadgetnya diambil, bisa jadi ia sudah mengalami kecanduan gadget. Kondisi ini tentu tidak boleh dianggap sepele. Oleh karena itu, perlu mengatasinya dengan cara yang tepat,” ujar Lilik Yulianah, Anggota FPRB Tulungagung & Pegiat Literasi, saat menjadi pembicara dalam Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 untuk wilayah Kabupaten Blitar, Jawa Timur, Senin (23/8/2021).
Ia juga menjelaskan, banyak hal yang bisa dipelajari anak melalui gadget, mulai dari bagaimana cara menari hingga cara membuat macam-macam prakarya. Selain itu, gadget juga bisa menjadi sarana hiburan bagi anak karena terdapat beragam games yang bisa dimainkan.
“Tapi jika terlalu sering main gadget, apalagi tanpa pengawasan, anak kita bisa kecanduan gadget. Hal ini dapat berdampak buruk bagi tumbuh kembang dan kehidupan sosial anak,” jelasnya.
Untuk mengatasi hal itu, ini langkah-langkah yang bisa diterapkan untuk mengatasi kecanduan gadget pada anak, seperti:
- Jadi contoh yang baik untuk anak
Anak-anak kerap mengambil pelajaran dari lingkungan sekitarnya, tak terkecuali mengenai kebiasaan menggunakan gadget orang tuanya. Jika masih sering bermain gadget di depannya, si kecil juga akan meniru kebiasaan tersebut. Jadi mulai sekarang, usahakan tidak sibuk dengan gadget saat bersama si kecil.
- Batasi dan awasi penggunaan gadget pada anak
Untuk mengatasi kecanduan gadget pada anak, waktu mengakses gadget harus dibatasi. Bunda bisa memberi waktu 1–2 jam dalam sehari untuk menggunakan gadget. Selain itu, awasi juga anak saat bermain gadget, supaya ia tidak mengakses konten pornografi atau kekerasan. Dalam menerapkan batasan ini, orang tua perlu bersikap tegas. Latih anak untuk meminta izin terlebih dahulu sebelum bermain gadget dan mengembalikannya dengan baik setelah selesai digunakan. Simpanlah gadget di tempat yang tidak diketahui oleh anak sehingga ia tidak bisa menggunakannya tanpa seizin orang tua.
- Buat aktivitas menyenangkan bersama anak
Buatlah aktivitas menyenangkan agar pikiran anak teralihkan dari gadget. orang tua bisa mengajak Si Kecil untuk bersepeda atau lari pagi, memasak bersama, menggambar atau mewarnai bersama, atau berkebun di pekarangan rumah.
- Tetapkan wilayah bebas gadget di rumah
Orang tua bisa menetapkan tempat-tempat bebas gadget di dalam rumah, misalnya ruang makan, ruang keluarga, atau kamar tidur. Artinya ketika berada di dalam ruangan ini, siapa pun tidak boleh menggunakan gadget. Pastikan orang tua juga menaati aturan tersebut.
Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (KemenKominfo) bersama Siberkreasi. Webinar wilayah Kabupaten Blitar, Jawa Timur, Senin (23/8/2021) juga menghadirkan pembicara Drg. Silvia (Founder @Lashtiqueid), Yoseph Hendrik Maturbongs (Goverment 2.0 Indonesia at PT Cyber Gatra Loka), Diana Aletheia Balienda (Fasilitator Kaizen Room), dan Tresia Wulandari sebagai Key Opinion Leader.
Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital melibatkan 110 lembaga dan komunitas sebagai agen pendidik Literasi Digital. Kegiatan ini diadakan secara virtual berbasis webinar di 34 Provinsi Indonesia dan 514 Kabupaten.
Kegiatan ini menargetkan 10.000.000 orang terliterasi digital pada tahun 2021, hingga tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024. Berlandaskan 4 pilar utama, Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.